500 Personel TNI-Polri Terbang ke Prancis, Ini Kisah di Balik Undangan Spesial Presiden Macron

Bella Suara.Com
Minggu, 06 Juli 2025 | 20:32 WIB
500  Personel TNI-Polri Terbang ke Prancis, Ini Kisah di Balik Undangan Spesial Presiden Macron
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kedua kiri) saat menyalami perwakilan kontingen Patriot Indonesia II yang mengikuti perayaan Hari Bastille, di Pangkalan Udara TNI Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (6/7/2025). (ANTARA)

Suara.com - Indonesia kembali mencatatkan namanya di panggung internasional dengan mengirimkan kontingen kehormatan untuk mengikuti parade militer dalam perayaan Hari Bastille di Prancis pada 14 Juli 2025.

Keberangkatan kontingen dilepas langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Pangkalan Udara TNI Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (6/7).

“Dalam rangka mengikuti Hari Bastille tanggal 14 Juli sebagai kontingen kehormatan, yang memperingati kebangkitan Revolusi Prancis,” ujar Menhan Sjafrie saat memberikan sambutan sebelum pelepasan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri perayaan tahunan Hari Bastille pada 14 Juli 2022 (x.com/@XHIndonesia)
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri perayaan tahunan Hari Bastille pada 14 Juli 2022 (x.com/@XHIndonesia)

Kontingen yang dinamakan Patriot Indonesia II ini terdiri dari sekitar 500 personel, mencakup unsur gabungan dari TNI, Polri, serta para taruna akademi militer dan kepolisian.

Partisipasi ini menjadi kehormatan besar bagi Indonesia karena kontingen tersebut merupakan satu-satunya yang diundang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

“Kontingen ini adalah satu-satunya kontingen dari negara sahabat yang diundang oleh Presiden Prancis melalui Presiden Indonesia,” ungkap Sjafrie.

Menhan juga menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam parade militer Hari Bastille adalah cerminan dari posisi strategis Indonesia di mata dunia.

“Kita mendapatkan tempat yang cukup terhormat di internasional, terutama di negara-negara yang sedang bangkit untuk memajukan perkembangan teknologinya,” ujarnya.

Undangan Langsung dari Presiden Macron

Undangan khusus dari Presiden Macron disampaikan saat kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo pada 28 Mei 2025.

Baca Juga: Siapa Ajeng Kamaratih? MC yang Mendadak Viral Usai Dicium Brigitte Macron

Dalam kesempatan itu, Macron mengundang Indonesia sebagai tamu kehormatan dalam perayaan nasional Prancis, yang memperingati hari jatuhnya Bastille, penjara simbol tirani monarkip ada 14 Juli 1789, dan menandai lahirnya Republik Prancis modern.

“Saya dapat undangan langsung dari beliau (Presiden Macron), saya diundang sebagai tamu kehormatan dalam hari besar mereka, yaitu 14 Juli yang mereka sebut Hari Bastille. Itu hari Revolusi Prancis yang menandai berdirinya Republik Prancis modern. Saya berterima kasih atas undangan tersebut,” kata Presiden Prabowo usai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta.

Menindaklanjuti undangan itu, Presiden Prabowo langsung menginstruksikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin untuk menyiapkan kontingen terbaik.

Tim tersebut kemudian dipersiapkan secara intensif untuk mewakili Indonesia dalam parade militer yang akan disaksikan oleh ribuan warga dan petinggi dunia di Champs-Élysées, Paris.

Sejarah Hari Bastille

Hari Bastille, yang diperingati setiap tanggal 14 Juli, merupakan hari nasional Prancis yang paling penting dan penuh makna.

Lebih dari sekadar hari libur, perayaan ini menjadi simbol perjuangan rakyat Prancis melawan tirani dan awal dari revolusi yang mengubah wajah Eropa modern.

Hari Bastille (dalam bahasa Prancis: La Fête Nationale atau le quatorze juillet) memperingati peristiwa penyerbuan Penjara Bastille di Paris pada tanggal 14 Juli 1789.

Bastille pada masa itu bukan hanya penjara biasa, melainkan lambang kekuasaan absolut Raja Louis XVI dan ketidakadilan terhadap rakyat kecil.

Meskipun hanya terdapat tujuh tahanan saat penyerbuan, aksi ini memicu gelombang revolusi yang meluas di seluruh negeri.

Bastille dijadikan target bukan karena penting secara militer, tetapi karena nilainya sebagai simbol opresi kerajaan. Penyerbuan itu menjadi tanda bahwa rakyat tidak lagi takut melawan monarki.

Makna dan Simbolisme

Hari Bastille bukan hanya peringatan terhadap jatuhnya sebuah bangunan, melainkan perayaan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan tiga prinsip dasar yang menjadi fondasi Republik Prancis (Liberté, Égalité, Fraternité).

Peristiwa ini menandai dimulainya Revolusi Prancis, yang akhirnya menggulingkan monarki absolut dan membuka jalan bagi sistem pemerintahan yang lebih demokratis.

Maka tak heran jika 14 Juli dijadikan simbol semangat rakyat untuk menentukan nasib sendiri dan menuntut keadilan sosial.

Sejarah Penetapan sebagai Hari Nasional

Meskipun peristiwa Bastille terjadi tahun 1789, Hari Bastille baru secara resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 1880 oleh parlemen Prancis.

Penetapan ini bertujuan untuk menyatukan rakyat Prancis di bawah identitas republik dan menjadikan 14 Juli sebagai simbol persatuan nasional.

Setiap tahun, Hari Bastille dirayakan secara meriah di seluruh Prancis, dengan Paris sebagai pusatnya. Berikut beberapa tradisi yang paling menonjol:

1. Parade Militer di Champs-Élysées

Parade ini adalah bagian paling prestisius dari perayaan, dihadiri Presiden Prancis, pejabat tinggi, dan disiarkan secara nasional.

Parade menampilkan pasukan militer, kendaraan tempur, pesawat tempur, dan helikopter yang melakukan atraksi udara di langit Paris.

2. Pesta Kembang Api di Menara Eiffel

Salah satu atraksi paling ditunggu adalah pesta kembang api spektakuler yang diselenggarakan di sekitar Menara Eiffel pada malam hari. Ribuan orang berkumpul di taman Champ de Mars untuk menyaksikannya.

3. Pesta Rakyat (Bal Populaire)

Di berbagai kota dan desa, warga menggelar pesta rakyat dengan musik, tarian, dan makan bersama. Tradisi ini mencerminkan semangat persaudaraan rakyat Prancis.

4. Upacara Pengibaran Bendera dan Lagu Kebangsaan

Lagu kebangsaan Prancis, La Marseillaise, selalu dikumandangkan dalam setiap perayaan, sebagai pengingat perjuangan rakyat dalam Revolusi.

Tidak hanya di Prancis, Hari Bastille juga dirayakan di berbagai belahan dunia yang memiliki komunitas Prancis atau hubungan budaya yang erat, seperti di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

Acara seperti festival kuliner, pertunjukan seni, dan pesta budaya sering digelar sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan Prancis.

Hari Bastille telah menginspirasi berbagai karya seni, musik, film, dan literatur yang mengangkat tema revolusi, kebebasan, dan perlawanan terhadap tirani.

Bahkan, nama “Bastille” telah digunakan sebagai nama band musik (Bastille), simbol perlawanan, dan elemen fiksi dalam film dan permainan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI