Dari Bastille Day, Macron Jamu Prabowo Santap Malam di Istana lyse

Selasa, 15 Juli 2025 | 09:13 WIB
Dari Bastille Day, Macron Jamu Prabowo Santap Malam di Istana lyse
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Élysée, Prancis, Senin (14/7/2025) waktu setempat. [Biro Pers Sekretariat Presiden]

Suara.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan jamuan santap malam privat untuk Presiden Prabowo Subianto di Istana Élysée, Senin malam, 14 Juli 2025, waktu setempat. 

Melansir keterangan Sekretariat Presiden, jamuan santap malam di Paris tersebut menandakan keharmonisan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis.

Jamuan santap malam digelar setelah perayaan Hari Nasional Prancis atau Bastille Day. Diketahui Prabowo hadir pada sebagai tamu kehormatan dalam parade militer di Place de la Concorde. 

Sementara itu, di ruang jamuan, Macron menyuguhkan rangkaian hidangan khas Prancis kepada Prabowo.

Tidak sekadar makan malam bersama, Macron dan Prabowo memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertukar pandangan mengenai berbagai isu strategis bagi kedua negara maupun global.

Jamuan santap malam di Istana Élysée dihelat bukan sekadar sebagai bentuk agenda protokoler semata, melainkan pula sebagai simbol diplomasi yang membentuk komitmen dan persahabatan dua bangsa untuk terus melangkah bersama di tengah dinamika global. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto menghadiri Bastille Day di Prancis, Senin (14/7/2025) waktu setempat. [Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto menghadiri Bastille Day di Prancis, Senin (14/7/2025) waktu setempat. [Biro Pers Sekretariat Presiden]

Hadir di Bastille Day

Kehadiran Prabowo Bastille Day mencatatkan sejarah. Sebab, dirinya menjadi Presiden RI pertama sebagai tamu kehormatan dalam upacara peringatan Hari Nasional Prancis tersebut.

Diketahui, kehadiran Prabowo di Bastille Day merupakan undangan langsung dari Macron.

Baca Juga: Ironi Reforma Agraria: Pemerintah Janji Sikat Ketimpangan, Jari Telunjuk Justru Mengarah ke Prabowo

Presiden Prancis itu menempatkan Indonesia dalam deretan negara-negara mitra strategis yang pernah mendapat kehormatan serupa dalam sejarah panjang Bastille Day.

Sejak pertama kali digelar secara resmi pada tahun 1880, Bastille Day bukan hanya perayaan Revolusi Prancis dan simbol semangat kebebasan, tetapi juga menjadi ajang diplomasi internasional. 

Tradisi mengundang pemimpin dunia sebagai tamu kehormatan dalam parade Bastille Day dimulai secara simbolik pada akhir abad ke-20. 

Tamu kehormatan biasanya diberikan tempat di podium utama bersama Presiden Prancis dan tokoh penting negara tuan rumah, serta dapat menyertakan partisipasi simbolis militer dari negara tamu.

Kehadiran Prabowo mengikuti jejak para pemimpin dunia yang pernah menjadi tamu kehormatan di Bastille Day, seperti Presiden Nelson Mandela (1996), Presiden Luiz Inacio Lula da Silva (2005), dan Presiden Donald Trump (2017).

Selain itu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong (2018) hingga Narendra Modi (2023) pernah menjadi tamu kehormatan pada acara besar tersebut. 

Undangan kepada Prabowo sebagai tamu kehormatan Bastille Day menjadi momen puncak dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Prancis dan Indonesia, sekaligus memberikan warna serta harapan baru bagi kerja sama strategis kedua negara ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI