Timur Tengah Memanas: Isreal Serang Kementerian Pertahanan Suriah

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 21:45 WIB
Timur Tengah Memanas: Isreal Serang Kementerian Pertahanan Suriah
Israel menyerang Gedung Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus, Rabu (16/7/2025). [Al Jazeera]

Suara.com - Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik didih baru pada hari ini, Rabu (16/7/2025), setelah Israel melancarkan serangan udara langsung dan sangat berani ke jantung pemerintahan Suriah, menghantam gedung Kementerian Pertahanan di pusat kota Damaskus.

Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik bayangan yang telah berlangsung bertahun-tahun antara kedua negara.

Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa serangan udara menghantam Lapangan Umayyah, sebuah lokasi strategis yang berdekatan dengan kompleks markas besar militer dan tidak jauh dari Istana Kepresidenan.

Saksi mata dan laporan dari berbagai kantor berita internasional menggambarkan kepulan asap tebal yang membubung dari area tersebut.

Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan kerusakan signifikan pada bangunan.

Sumber keamanan dari dalam Kementerian Pertahanan Suriah mengonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa "setidaknya dua serangan pesawat tak berawak Israel telah menghantam gedung tersebut dan para petugas berlindung di ruang bawah tanah".

Kementerian Kesehatan Suriah melaporkan, berdasarkan data awal, sedikitnya sembilan orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Militer Israel (IDF) tidak lama kemudian mengonfirmasi serangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan resmi, IDF menyatakan bahwa mereka telah "menyerang pintu masuk markas militer rezim Suriah di wilayah Damaskus".

Baca Juga: Dituding Pro Palestina, Film Superman Terbaru Diboikot Warga Israel

Serangan ini bukanlah insiden yang terisolasi. Ini merupakan puncak dari serangkaian operasi militer Israel yang meningkat di wilayah Suriah dalam beberapa hari terakhir, terutama di selatan negara itu.

Pemicu langsung dari eskalasi dramatis ini tampaknya adalah bentrokan sengit antara pasukan pemerintah Suriah dan komunitas minoritas Druze di provinsi Suwayda.

Israel, yang mendukung komunitas Druze yang signifikan di dalam negerinya, telah lama menyatakan keprihatinan atas nasib komunitas Druze di Suriah.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menyatakan dukungan negaranya.

Dalam pidatonya, Netanyahu menggambarkan situasi di Suwayda sebagai "sangat parah" dan menegaskan bahwa tentara Israel sedang berupaya "menyelamatkan saudara-saudara Druze kami dan melenyapkan geng-geng rezim".

Pernyataan yang lebih tajam datang dari Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang memberikan peringatan keras kepada Damaskus beberapa jam sebelum serangan besar itu terjadi. Ia menegaskan bahwa era sinyal peringatan telah berakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI