Serangan Pemukim Israel Putus Akses Air Puluhan Desa Palestina, Picu Kekhawatiran Krisis Hebat

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 23:08 WIB
Serangan Pemukim Israel Putus Akses Air Puluhan Desa Palestina, Picu Kekhawatiran Krisis Hebat
Ilustrasi pemukim ilegal Israel menghancurkan sumur Ein Samiya di Ramallah, Tepi Barat tengah, pada Minggu (13/7/2025) malam. [x.com]

Suara.com - Pemukim ilegal Israel menghancurkan sejumlah sumur air di sebuah kota Palestina di Tepi Barat dalam serangan terbaru di wilayah pendudukan, menurut pernyataan lembaga swadaya masyarakat setempat, Senin (14/7/2025).

Para pemukim bersenjata menghancurkan sumur Ein Samiya di Ramallah, Tepi Barat tengah, pada Minggu (13/7/2025) malam.

Akibatnya, akses warga ke sumber air tersebut terputus total, ungkap Lembaga Air Yerusalem (Jerusalem Water Undertaking) dalam pernyataan resminya.

Organisasi itu menyebutkan bahwa sumur-sumur yang dihancurkan merupakan satu-satunya sumber air bersih bagi puluhan desa Palestina di kawasan tersebut.

Mereka memperingatkan bahwa seluruh wilayah akan menghadapi krisis air yang belum pernah terjadi sebelumnya "jika tidak ada tindakan untuk menghentikan serangan para pemukim Israel."

Sejak tahun 1960-an, enam sumur di kawasan Ein Samiya, Kafr Malik, telah menjadi sumber utama pasokan air bagi sebagian besar kota-kota di timur Ramallah, wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

Menurut data Palestina, saat ini terdapat sekitar 770.000 pemukim ilegal yang tinggal di 180 permukiman ilegal dan 256 pos ilegal di Tepi Barat.

Pemerintah Palestina mendokumentasikan sedikitnya 2.153 serangan oleh pemukim ilegal di wilayah pendudukan selama paruh pertama tahun ini saja, yang telah mengakibatkan tewasnya empat warga Palestina.

Pada Minggu (13/7/2025), puluhan pemukim ilegal Israel dari kelompok sayap kanan ekstrem Tzav 9 dilaporkan memblokir ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza dari Yordania, demikian dilaporkan surat kabar Israel Hayom.

Baca Juga: 700 Lebih Warga Palestina Tewas Ditembak Israel Saat Ambil Air

“Mereka berseru, ‘Tak ada bantuan untuk Gaza sebelum semua sandera kembali.’”

Keluarga para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza juga turut hadir dalam aksi tersebut di Jembatan Allenby, satu-satunya titik penyeberangan resmi antara Tepi Barat yang diduduki dan Yordania.

Berdasarkan estimasi Israel, saat ini masih ada 50 sandera yang ditahan di Gaza, dengan sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup.

Sementara itu, lebih dari 10.800 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel. Menurut laporan kelompok HAM dan media dari Israel maupun Palestina, para tahanan tersebut menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang telah menyebabkan banyak kematian.

Saat ini, perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas tengah berlangsung di Doha, Qatar, guna mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, Israel terus melanjutkan serangan brutal ke Gaza sejak Oktober 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI