Benarkah SBY Sebut Merokok Lebih Baik dari Minum Obat? Begini Fakta Sebenarnya

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 11:20 WIB
Benarkah SBY Sebut Merokok Lebih Baik dari Minum Obat? Begini Fakta Sebenarnya
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). [Dok. Antara]

Suara.com - Sebuah video yang menampilkan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), viral di Facebook. Video tersebut seolah-olah menyatakan SBY menyebut lebih baik merokok daripada minum obat.

Video berdurasi sembilan menit itu mengandung narasi yang mengklaim bahwa obat-obatan tidak menyembuhkan, tapi membuat ketergantungan seumur hidup. Video tersebut telah disukai lebih dari 1.000 pengguna dan menuai banyak reaksi di media sosial.

Benarkah video tersebut?

Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut terbukti tidak asli dan merupakan konten deepfake. Video aslinya ternyata diambil dari unggahan kanal YouTube Liputan6 berjudul “[FULL] 'Panggung Belakang' Gencatan Senjata Iran-Israel, SBY Singgung Trump, Putin, & Xi Jin Ping”.

Beredar video Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut merokok lebih baik dari minum obat. [Dok. Antara]
Beredar video Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut merokok lebih baik dari minum obat. [Dok. Antara]

Dalam versi asli, SBY membahas soal geopolitik dan strategi pemimpin dunia dalam menyikapi konflik Iran-Israel, termasuk memberikan saran untuk Presiden Prabowo dalam menghadapi ketegangan di Timur Tengah.

Narasi “Mulai sekarang, lebih baik merokok daripada minum obat” dalam video palsu itu tidak pernah diucapkan oleh SBY. Faktanya, hasil analisis menggunakan AI Detector Hive Moderation menunjukkan bahwa 99,9 persen audio dalam video tersebut dimanipulasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Gerakan bibir dan suara dalam video juga tidak sinkron, menguatkan bukti bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa deepfake. Dugaan kuat, video itu sengaja dibuat untuk kepentingan iklan atau disinformasi, dengan menyisipkan narasi-narasi provokatif agar menarik perhatian publik.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama pihak berwenang terus mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung mempercayai konten viral di media sosial tanpa verifikasi. Penyebaran konten hoaks semacam ini tidak hanya merugikan nama baik tokoh nasional, tetapi juga berpotensi membingungkan publik dan memicu disinformasi di tengah masyarakat.

Kesimpulan

Dengan demikian, klaim SBY ungkap lebih baik merokok dibanding minum obat adalah tidak benar alias hoaks. Masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam mengonsumsi informasi, khususnya yang beredar di media sosial dan belum terverifikasi sumbernya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI