Suara.com - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyebut kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dengan Indonesia tidak akan mempengaruhi rencana investasi Apple di dalam negeri.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM, Riyatno merasa optimis Apple tidak akan membatalkan investasinya. Apalagi Apple sudah membeli tanah di Batam.
"Kalau kami optimis bahwa investasi yang sudah direncanakan. Apalagi sebenarnya mungkin Bapak Menteri juga dalam beberapa kesempatan sudah menyampaikan bahwa Apple itu juga sudah membeli (tanah) untuk rencana investasi di Batam, menurut saya kami akan tetap dilanjutkan," kata Riyatno saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Untuk diketahui Apple yang merupakan perusahan asal Amerika Serikat akan membangun pabrik Apple Tag di Batam, dengan nilai investasi sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 16 triliun. Riyatno menegaskan investasi itu akan terus berjalan.
"Kemungkinan besar akan diteruskan," ujarnya.
Amerika Serikat dan Indonesia dilaporkan telah mencapai kesepakatan perdagangan baru setelah pembicaraan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Pengumuman ini disampaikan oleh Trump pada Selasa, (15/7/2025) melalui platform Truth Social miliknya.
Kesepakatan tersebut mencakup penghapusan tarif oleh Indonesia terhadap ekspor dari AS alias 100 persen. Sebaliknya, AS akan menurunkan tarif impor dari Indonesia menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.
Dalam unggahan terpisah di Truth Social, Trump merinci beberapa komitmen penting dari pihak Indonesia, yaitu:
Baca Juga: Pastikan Ekspor Tembaga ke AS Hasil Hilirisasi, Bahlil: Sesuai Aturan Negara Kita
1. Pembelian Energi AS senilai USD 15 miliar.
2. Pembelian Produk Pertanian Amerika senilai USD 4,5 miliar.
3. Pembelian 50 pesawat Boeing, dengan banyak di antaranya adalah seri Boeing 777.