Suara.com - Kasus remaja dikeroyok hingga tewas di Bandung menyita perhatian publik setelah video pengeroyokan brutal itu viral di media sosial.
Kejadian tragis ini terjadi di Jalan Raya Laswi, Cipicung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Seorang pria berinisial A tewas dalam tragedi tersebut.
Dalam rekaman video yang tersebar, terlihat jelas korban A mengenakan sweater dan topi hitam. Ia datang ke lokasi kejadian bersama seorang temannya menggunakan motor matic berwarna merah.
Namun, belum sempat turun dari motor, ia langsung diserang sekelompok pria dengan kekerasan sadis.
“Iya betul terkait video viral, saat ini kami tim gabungan sedang melaksanakan serangkaian tindakan penyelidikan untuk mengungkap dan mengidentifikasi para pelaku yang melakukan aksi tindak pidana,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara, Jumat (18/7/2025).
Korban meninggal dunia akibat luka parah yang dideritanya. Jenazahnya telah dimakamkan pihak keluarga. Namun, kasus baru dilaporkan ke polisi setelah video pengeroyokan tersebut viral dan keluarga menyadari adanya dugaan penganiayaan berat.
Polisi kini bergerak cepat. Mereka sudah melakukan olah TKP, memeriksa CCTV sekitar lokasi, dan berkoordinasi dengan tim forensik. Para pelaku pun telah dibekuk pada hari Jumat (18/7/2025).
Eksumasi atau pembongkaran makam akan dilakukan pada Sabtu (19/7/2025) guna keperluan autopsi dan mengungkap penyebab pasti kematian.
Berikut fakta-fakta kasus pengeroyokan di Bandung:
1. Terekam Kamera dan Viral
Video pengeroyokan yang menunjukkan korban dipukuli secara brutal terekam warga dan menyebar luas di media sosial. Rekaman ini menjadi kunci awal penyelidikan polisi.
2. Korban Diduga Dianiaya Sebelum Turun dari Motor
Korban A datang ke lokasi dengan motor matic merah. Saat belum sempat turun, ia langsung diserang secara membabi buta oleh beberapa pria.
3. Korban Meninggal Dunia dan Dimakamkan
Akibat luka serius, korban meninggal dunia dan telah dimakamkan. Sayangnya, laporan polisi baru masuk setelah pemakaman dilakukan.