Suara.com - Kejaksaan Agung RI merespons informasi terbaru mengenai buronan kasus korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina, Riza Chalid, yang disebut sudah empat tahun tinggal di Malaysia dan menikah dengan kerabat kesultanan setempat.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, Anang Supriatna, menegaskan setiap informasi yang masuk akan dipelajari secara mendalam oleh penyidik.
“Setiap informasi akan dikaji dan didalami oleh rekan-rekan penyidik dalam rangka upaya menghadirkan MRC (Muhammad Riza Chalid),” kata Anang kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Pernyataan ini menanggapi temuan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang sebelumnya menyebut Riza Chalid pernah tinggal lama di Johor Bahru, Malaysia, bahkan memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. MAKI juga menyebut adanya jejak digital pertemuan Riza Chalid dengan Sultan Kedah pada 2022.
Anang memastikan penyidik terus menelusuri keberadaan Riza Chalid melalui berbagai jalur, termasuk kerja sama internasional.
Sementara Koordinator MAKI Boyamin Saiman sebelumnya meminta Presiden Prabowo Subianto turut membahas pemulangan Riza Chalid saat bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (28/7/2025) hari ini.
Boyamin menilai momentum pertemuan dengan Anwar Ibrahim ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menjalin kerja sama konkret antara Indonesia dan Malaysia, khususnya terkait pemulangan Riza Chalid yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung RI.
Menurut Boyamin, Riza Chalid sempat tinggal lama di Johor, Malaysia, bahkan dikabarkan memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu kesultanan setempat.
“Riza Chalid diduga telah lama tinggal di Johor Malaysia dan terdapat dugaan telah melakukan pernikahan dengan kerabat kesultanan di sebuah negara bagian Malaysia. Pernikahan ini memperkuat posisinya di Malaysia,” ungkap Boyamin kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Baca Juga: PM Anwar Ibrahim Dituntut Turun Tahta, Ini Keadaan Ekonomi Malaysia
Boyamin juga menyinggung adanya jejak digital yang menunjukkan kedekatan Riza Chalid dengan Anwar Ibrahim sebelum Anwar menjabat sebagai perdana menteri.
“Jejak digital terdapat foto yang dipublikasikan Kesultanan Kedah berisi Anwar Ibrahim bersama Riza Chalid menghadap Sultan Kedah, Malaysia, pada 2 Oktober 2022,” ujarnya.
Menurut Boyamin, MAKI juga sempat melakukan penelusuran ke Kuala Lumpur pada 26–27 Juli 2025 untuk mencari informasi keberadaan Riza Chalid. Hasilnya, pihaknya menemukan indikasi kuat bahwa buronan itu masih kerap berada di kawasan Johor Bahru.
“Kami memohon kepada Bapak Prabowo Subianto selaku Presiden RI untuk berkenan membahas pemulangan Riza Chalid saat bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Untuk memulangkan Riza Chalid diperlukan kerja sama yang baik antara kedua pemerintahan RI dan Malaysia,” tegasnya.
Diduga di Malaysia
Riza Chalid merupakan satu dari 18 tersangka yang telah ditetapkan dalam perkara ini. Kejaksaan Agung RI memperkirakan total kerugian keuangan dan perekonomian negara dalam perkara ini mencapai Rp285 triliun.