Kisah Hafid si 'Dokter Kolong Jembatan' Penuh Kejanggalan, Ini 5 Poin Keterangannya yang Meragukan!

Bella Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 23:03 WIB
Kisah Hafid si 'Dokter Kolong Jembatan' Penuh Kejanggalan, Ini 5 Poin Keterangannya yang Meragukan!
Seorang pria bernama Hafid yang memilih hidup di bawah kolong jembatan di kawasan Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. [TikTok @sinau_surip]

Suara.com - Kisah viral Hafid, seorang pria yang mengaku sebagai dokter spesialis THT lulusan Universitas Indonesia (UI) yang tinggal di kolong jembatan Demak, kini diselimuti keraguan.

Setelah video klarifikasi dari kanal YouTube "Sinau Hurip", sejumlah keterangan Hafid justru berbalik menjadi tanda tanya besar.

Kisah tragisnya yang kehilangan istri dan anak dalam kecelakaan sempat mengundang simpati luas.

Namun, setelah Adi, pemilik kanal "Sinau Hurip", mengungkap adanya versi cerita lain dari seorang perempuan asal Sidoarjo yang mengaku pernah dekat dengan Hafid, banyak klaimnya yang kini menjadi meragukan.

Berikut adalah daftar keterangan Hafid yang dinilai tidak konsisten dan meragukan:

1. Latar Belakang Pendidikan yang Berbeda-beda

Dalam wawancara dengan "Sinau Hurip", Hafid dengan meyakinkan mengaku sebagai lulusan S1 Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan melanjutkan spesialisasi THT di Singapura.

Namun, kepada seorang perempuan di Sidoarjo yang pernah dekat dengannya, Hafid justru bercerita bahwa ia kuliah di Jember sambil menjadi penyiar radio.

Perbedaan klaim almamater ini menjadi salah satu kejanggalan terbesar.

2. Masa Kuliah Kedokteran yang Terlalu Singkat

Adi dari "Sinau Hurip" sejak awal sudah merasa ada yang janggal dengan pengakuan Hafid.

Baca Juga: 5 Fakta Duet Maut Sound Horeg Hingga Hubungan Asli Mas Bre dan Edi Sound

Salah satunya adalah klaim Hafid yang bisa menyelesaikan pendidikan S1 kedokteran hanya dalam waktu 1 tahun 7 bulan.

Secara umum, pendidikan sarjana kedokteran di Indonesia membutuhkan waktu studi normal sekitar 4 tahun, belum termasuk program profesi dokter (koas).

Pernyataan ini dinilai sangat tidak masuk akal dalam sistem pendidikan kedokteran yang berlaku.

3. Status Anak Tunggal vs Enam Bersaudara

Kepada Adi "Sinau Hurip", Hafid menyatakan bahwa ia adalah anak tunggal dan hanya memiliki adik angkat di Jember.

Namun, narasi ini bertolak belakang dengan ceritanya kepada perempuan di Sidoarjo.

Kepada perempuan tersebut, Hafid mengaku merupakan anak dari enam bersaudara yang semuanya laki-laki dan berprofesi sebagai dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI