HUT RI Bukan 17 Agustus? Ini Argumen Mengejutkan Sejarawan Anhar Gonggong

Senin, 04 Agustus 2025 | 13:45 WIB
HUT RI Bukan 17 Agustus? Ini Argumen Mengejutkan Sejarawan Anhar Gonggong
Kolase sejarawan sekaligus penulis, Anhar Gonggong saat menjelaskan HUT RI yang jatuh pada 18 Agustus. (Instagram)

Itu adalah pernyataan politik yang membebaskan diri dari belenggu penjajahan, sebuah momen de facto yang membakar semangat revolusi.

Namun, pada titik ini, unsur-unsur formal sebuah negara seperti konstitusi, kepala negara, dan pemerintahan belum terbentuk.

"Pada tanggal 17 Agustus itu belum ada negara," tegasnya.

2. 18 Agustus: Hari Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Satu hari setelah proklamasi, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar sidang pertamanya.

Inilah momen yang dianggap Anhar sebagai hari lahirnya negara. Mengapa? Karena dalam sidang inilah syarat-syarat berdirinya sebuah negara modern dipenuhi, yaitu:

Pengesahan Konstitusi: Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai landasan hukum negara.

Pemilihan Pemimpin: Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat secara aklamasi sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama.

Pembentukan Lembaga Negara: Dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu tugas Presiden sebelum MPR/DPR terbentuk.

Baca Juga: Apa Itu Keroppi? Karakter Kodok Dinilai Mirip dengan Logo HUT RI Ke-80

3. Perbedaan Terminologi: Hari Kemerdekaan vs HUT Republik Indonesia.

Dari dua poin di atas, Anhar menyimpulkan bahwa istilah yang tepat untuk 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Sementara itu, istilah HUT Republik Indonesia seharusnya diperingati pada 18 Agustus, karena pada tanggal itulah entitas bernama "Republik Indonesia" secara resmi dan legal berdiri dengan segala kelengkapannya

Perspektif Mapan: Mengapa 17 Agustus Tetap Sakral?

Upacara bendera HUT ke-80 RI (Google AI Studio)
Ilustrasi Upacara bendera HUT ke-80 RI (Google AI Studio)

Meskipun argumen Anhar Gonggong sangat kuat dari sudut pandang hukum tata negara dan formalitas sejarah, perayaan 17 Agustus sebagai hari jadi Indonesia juga memiliki dasar yang tak kalah kokoh, terutama dari perspektif sosiologis dan revolusioner.

Momen Pemicu Revolusi: Proklamasi 17 Agustus adalah titik nol, momen yang menyulut api perjuangan di seluruh nusantara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI