Bagi masyarakat Semarang dan kota-kota besar lainnya, ini adalah alarm keras.
Sudah saatnya warga melek dan berhenti bersikap apatis terhadap kebobrokan yang terjadi di depan mata.
Pengawasan publik adalah kunci untuk membongkar praktik lancung ini.
Warga harus berani mempertanyakan alokasi anggaran, menuntut laporan pertanggungjawaban yang transparan, dan tidak ragu melaporkan setiap kejanggalan.
Jika tidak, lingkaran setan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan akan terus berlanjut, mengorbankan hak rakyat dan masa depan kota.