Niat Cari Kerja Gaji Rp6 Juta, 3 Pemuda Majalengka Malah Disekap di Muara Baru, Kabur Lewat Kali

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 07 Agustus 2025 | 12:22 WIB
Niat Cari Kerja Gaji Rp6 Juta, 3 Pemuda Majalengka Malah Disekap di Muara Baru, Kabur Lewat Kali
Lokasi yang diduga menjadi mess ABK yang menjadi tempat penyekapan calon ABK kapal di Blok B Muara Baru Penjaringan. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Suara.com - Impian untuk mengubah nasib dengan bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Jakarta berakhir menjadi mimpi buruk bagi tiga pemuda asal Majalengka, Jawa Barat. Tergiur tawaran gaji jutaan rupiah di media sosial, mereka justru mengaku disekap di sebuah mess di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Korban berinisial RA (20), AS (18), dan RH (20) menceritakan, petaka ini berawal dari sebuah informasi lowongan kerja yang mereka temukan di Facebook. Tawaran itu datang dari seorang calo yang menjanjikan pekerjaan sebagai ABK dengan kontrak yang singkat dan gaji menggiurkan.

"Awalnya, dari Facebook diajak sama teman, diajak katanya mau ikut enggak kerja di Jakarta jadi ABK di Muara Baru, kontrak empat bulan," kata RA saat ditemui di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (7/8/2025).

Dalam iklan tersebut, disebutkan bahwa gaji yang akan mereka terima mencapai Rp6 juta per bulan. Merasa lelah dengan kehidupannya sebagai pengamen di kampung halaman, RA dan kedua rekannya pun nekat berangkat ke ibu kota.

Kenyataan Pahit di Mess Penampungan

Setibanya di Penjaringan, Jakarta, harapan mereka mulai pupus. Mereka ditempatkan di sebuah mess sempit berukuran tiga meter yang sudah diisi oleh belasan calon ABK lainnya.

"Waktu pertama datang itu sih 15 orang di kamar," ujar RA.

Kejanggalan semakin terasa saat pergerakan mereka mulai dibatasi dan diawasi secara ketat. Bahkan untuk sekadar pergi ke warung, mereka selalu dikawal oleh penjaga mess.

"Disekapnya di mes, enggak boleh keluar, ke warung aja diikutin. Kurang lebih empat hari disekap," ungkap RA.

Baca Juga: Panggilan Telepon Jadi Petunjuk : Siapa Pelaku Penculikan dan Penyekapan Aktivis May Day?

Suasana semakin mencekam karena menurutnya, ada sekitar empat penjaga yang selalu siaga di mess tersebut sambil membawa celurit.

Kontrak Palsu dan Ancaman Denda

Sebelum berangkat melaut, para korban sudah mulai dipekerjakan untuk menyiapkan perbekalan kapal. Namun, mereka diwanti-wanti oleh calo agar tidak banyak bertanya kepada pekerja lain. Rasa penasaran membuat RH (20) memberanikan diri bertanya kepada salah satu ABK mengenai kontrak kerja.

"Pas di kapal, saya tanya 'Bang ini kontrak yang berapa bulan?' Ternyata dia bilang ini kontrak yang satu tahun," tuturnya.

RH dan teman-temannya terkejut, karena kesepakatan awal dengan calo adalah kontrak kerja selama empat bulan.

Tak hanya itu, penipuan lain pun terungkap. Gaji Rp6 juta yang dijanjikan ternyata akan dipotong Rp3 juta untuk jasa calo. Sisa gaji mereka pun tak cukup untuk membeli alat pancing seharga Rp6 juta yang menjadi modal wajib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI