Bahkan, beredar pula kabar bahwa beberapa perempuan yang sebelumnya berhijab kini memilih melepasnya setelah bergabung ajaran Umi Cinta.
Warga pun berharap pihak berwenang turun tangan agar kegiatan tersebut dihentikan.
"Pertama, kegiatannya dilakukan secara tertutup, di dalam rumah, dengan pagar terkunci. Ini memicu kecurigaan. Kedua, ada gangguan suara dari anjing. Ketiga, ada arogansi dari beberapa jamaah, seperti parkir sembarangan dan merusak tanaman warga," protes salah satu warga.
“Selain mengganggu kenyamanan, ini sudah merusak keharmonisan keluarga dan memecah belah warga,” sambungnya.
Pada akhirnya, sebagai bentuk protes, warga di perumahan tersebut membuat spanduk besar berisi penolakan kegiatan pengajian Umi Cinta yang sudah banyak ditanda tangan warga. Spanduk itu dipasang di depan rumah Umi Cinta.
"Kami bukan menolak pengajian, tapi menolak aktivitas yang tidak transparan, tertutup, tidak berizin lingkungan, dan sudah terbukti meresahkan. Kalau memang pengajian, silakan saja, asal terbuka dan sesuai aturan lingkungan," tandasnya.

Kontroversi terkait ritual keagamaan Umi Cinta pun menyita perhatian warganet dengan berbagai komentar yang ramai beredar di X.
“Makelar surga,” sindir warganet.
“Masuk SD aja 25 juta,” sindir warganet lainnya.
Baca Juga: Tok! MUI Keluarkan Fatwa Praktik Jual Beli Surga Rp 1 Juta Kelompok Umi Cinta
“Gampang banget nyari duit di Indonesia,” komentar warganet lain.
“Situasi susah adalah ladang bisnis bagi manusia-manusia licik, lagi-lagi orang miskin dan bodoh jadi korban,” kritik warganet.
“Kalau kayak gini termasuk pelecehan agama gak? Kok pemerintah diam saja ya? Jangan-jangan pengikutnya para koruptor yang sesungguhnya kali ya?” sindir warganet pedas.
Kontributor : Anistya Yustika