Suara.com - Aksi demonstrasi besar-besaran yang menuntut pelengseran Bupati Pati, Sudewo, pada Rabu (13/8/2025), berlangsung ricuh dan menyisakan jejak kekacauan di pusat kota.
Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mengepung Kantor Bupati Pati, memicu bentrokan tak terhindarkan dengan aparat keamanan.
Di tengah panasnya situasi, berbagai kabar simpang siur, hoaks, dan disinformasi menyebar cepat melalui media sosial, menambah kebingungan publik.
Kericuhan pecah sekitar pukul 11.00 WIB setelah massa aksi kecewa karena Bupati Sudewo tak kunjung menemui mereka.
Aksi saling lempar botol air mineral hingga upaya pendobrakan gerbang pendopo memicu respons aparat dengan tembakan gas air mata.
Di tengah kepulan gas air mata dan amarah massa, informasi yang belum terverifikasi menyebar luas.
Artikel ini akan membedah satu per satu klaim yang beredar, memisahkan antara fakta dan hoaks berdasarkan data dan klarifikasi resmi yang dihimpun dari lapangan.
1. Wartawan Tuturpedia Dikabarkan Meninggal Dunia

Klaim yang Beredar: Sebuah kabar duka menyebar cepat di media sosial, menyebutkan seorang jurnalis bernama Lilik Yuliantoro dari media Tuturpedia.com meninggal dunia saat sedang meliput aksi demo di depan Kantor Bupati Pati.
Baca Juga: Bukan Kendaraan Biasa, Inilah Rantis Rimueng yang Selamatkan Bupati Pati dari Amukan Warga
Kabar ini diperkuat dengan beredarnya foto-foto korban yang tampak tergeletak dan mendapatkan pertolongan.
Fakta Sebenarnya (Klarifikasi): Kabar tersebut tidak benar atau Hoaks.
Jurnalis Lilik Yuliantoro memang menjadi salah satu korban dalam kericuhan tersebut, namun ia selamat.
Lilik sempat pingsan setelah terkena dampak gas air mata, tetapi ia segera dilarikan ke RSUD RAA Soewondo untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Sebuah sumber mengonfirmasi kondisi terakhirnya,
"Alhamdulillah selamat dan menjalani perawatan,". Informasi dari lapangan menyebutkan Lilik sempat ditolong oleh seorang anggota TNI sebelum akhirnya dievakuasi ke rumah sakit.