Menurut Rama, pihak hotel seharusnya komplain kepada pihak aplikasi, bukan membebankan biaya tambahan kepadanya.
Pihak hotel juga membawa Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dalam pembicaraan mereka.
"Saya juga kenal orang PHRI. Saya juga orang PHRI. Jangan bawa-bawa nama PHRI. Malah saya kasuskan di PHRI nanti," tegas Rama.
Setelah berdebat, Rama Sahid akhirnya diperbolehkan masuk kamar tanpa biaya tambahan.
Namun baru mau beristirahat, Rama diusir dari hotel akibat tidak mematuhi peraturan hotel yaitu membayar biaya tambahan.
Pintu kamarnya sempat dipukul sangat keras lantaran Rama menguncinya dari dalam setelah mendapat ancaman.
Rama juga dituding membuat tamu-tamu lain di hotel tidak nyaman dengan kehadirannya.
"Anda tidak mematuhi peraturan yang ada di sini. Silakan check out saja," ujar seorang pria paruh baya yang diduga security hotel.
Baca Juga: Di Balik Aksi Unik Ustaz Felix Siauw Kibarkan Bendera One Piece, Ternyata Ini Pesan yang Disampaikan
Ketika Rama meminta uangnya kembali, pihak hotel menolak dan menyarankan langsung ke aplikasi penyedia hotel.
Di sisi lain, pihak hotel juga meminta Rama membayar biaya tambahan di luar aplikasi tersebut
"Anda komplain ke Travel*ka. Anda pembayaran di sana kan?" kata bapak-bapak berkumis sebelumnya.
"Saya usir dengan kasar. (Diusir karena) Nggak mematuhi peraturan ada biaya tambahan. Di perusahaan ada masing-masing aturan," tegasnya.
Rama Sahid yang membuat konten diusir dari hotel tersebut rupanya adalah founder Adaptable Consulting dan 'Yuk Berani Bicara'.