Logo HUT Jateng Dibuat dengan Laptop Bekas, Kok Bisa Lebih Bagus dari Logo HUT RI ke-80?

Sumarni Suara.Com
Minggu, 17 Agustus 2025 | 10:30 WIB
Logo HUT Jateng Dibuat dengan Laptop Bekas, Kok Bisa Lebih Bagus dari Logo HUT RI ke-80?
Logo HUT Jateng Dibuat dengan Laptop Bekas (instagram)

Suara.com - Logo Hari Ulang Tahun ke-80 Jawa Tengah berhasil mencuri perhatian publik karena dinilai lebih bagus dibandingkan dengan logo HUT ke-80 Republik Indonesia.

Desain logo Jawa Tengah ini dibuat oleh Yusup Kristiyanto, seorang warga Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, yang dikenal belajar desain secara otodidak.

Logo tersebut divisualisasikan dalam bentuk angka 80 yang diolah menyerupai burung Kepodang Emas yang sedang meloloh anaknya.

Angka 8 digambarkan sebagai induk burung, sedangkan angka 0 ditampilkan sebagai anak burung yang menerima makanan dari paruh induknya.

Pertemuan kedua paruh tersebut melambangkan proses memberi makan, atau dalam filosofi Jawa disebut "Ngopeni."

Filosofi "Ngopeni" berarti merawat, memelihara, dan memberi perhatian agar sesuatu dapat bertumbuh dengan baik.

Selain itu, logo ini juga menggambarkan filosofi "Nglakoni" yang terinspirasi dari kebiasaan burung Kepodang Emas yang selalu membersihkan dirinya.

"Nglakoni" diartikan sebagai menjalani kehidupan dengan membersihkan diri dari keburukan demi menjadi pribadi yang lebih baik.

Logo HUT RI ke-80
Logo HUT RI ke-80

Burung Kepodang Emas dipilih sebagai simbol karena sejak lama dianggap sebagai representasi kearifan lokal Jawa Tengah.

Baca Juga: Sudah Rilis! Ini 4 Link Download Logo HUT RI ke-80 Resmi dari Setneg.go.id

Bulunya yang berwarna kuning keemasan dipandang sebagai lambang kejayaan, kemakmuran, dan keberlanjutan.

Suaranya yang merdu melambangkan keindahan budi pekerti, keselarasan, serta kekompakan masyarakat Jawa Tengah.

Logo ini sekaligus mengangkat tema besar perayaan HUT Jawa Tengah tahun 2025, yaitu "Mapan dan Tumbuh."

Karya tersebut menjadi bukti bahwa kesederhanaan bisa menghadirkan makna yang dalam dan menyentuh masyarakat.

Menariknya, Yusup Kristiyanto hanya menggunakan sebuah laptop bekas seharga Rp800 ribu untuk membuat desain ini.

Laptop tersebut dia beli beberapa tahun lalu dan hingga kini masih digunakan untuk berkarya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI