Cinta Tanah Air Berkobar: Suku Baduy Rayakan HUT ke-80 RI dengan Cara Mereka Sendiri

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2025 | 10:11 WIB
Cinta Tanah Air Berkobar: Suku Baduy Rayakan HUT ke-80 RI dengan Cara Mereka Sendiri
Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan sederhana, karena cinta Tanah Air, Minggu (17/8/2025). (Dok. Pemerintah Desa Kanekes)

Suara.com - Di tengah lebatnya hutan pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, semangat cinta Tanah Air berkobar sederhana namun khidmat.

Masyarakat Suku Baduy merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara mereka sendiri, sebuah perayaan yang mengakar pada keteguhan adat dan rasa memiliki terhadap bangsa.

Perayaan yang dipusatkan di Terminal Ciboleger ini menjadi bukti nyata kecintaan masyarakat Baduy terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejak pukul 08:00 WIB pada Minggu 17 Agustus 2025, warga Baduy telah memadati lokasi upacara, berbaur dengan masyarakat dari luar kawasan adat untuk bersama-sama merayakan hari kemerdekaan.

"Kami sangat mencintai Tanah Air dan kemerdekaan mutlak dirayakan seluruh masyarakat Indonesia," kata Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Medi di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Minggu (17/8/2025).

Antusiasme yang tinggi ini bukan sekadar seremoni tahunan. Bagi masyarakat Baduy, merayakan kemerdekaan adalah sebuah kewajiban dan wujud syukur atas kemajuan, keamanan, dan kedamaian yang dirasakan bangsa.

Pada hari istimewa ini, mereka serentak meninggalkan ladang dan aktivitas sehari-hari untuk berkumpul di kampung-kampung.

"Kita memiliki kewajiban untuk merayakan kemerdekaan karena sebagai bagian masyarakat Indonesia," ujar Medi.

Semangat kebersamaan begitu kental terasa melalui aneka permainan rakyat yang digelar. Lomba makan kerupuk hingga panjat pinang tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk memupuk nilai-nilai patriotisme dan semangat cinta Tanah Air di antara warga.

Baca Juga: HUT RI ke-80: Warga Garut Ungkap Alasan Haru Datangi Jakarta, Ternyata...

"Kami merayakan kemerdekaan bersama masyarakat luar kawasan Badui," tambahnya.

Menurut Medi, perayaan ini juga menjadi cerminan kehidupan masyarakat Baduy yang menjunjung tinggi persatuan dan kedamaian. Selama ini, kehidupan mereka yang berpegang teguh pada adat leluhur jauh dari kasus kriminal, minuman keras, maupun narkoba.

Hukum adat yang tegas menjadi benteng utama, di mana sanksi terberat bagi pelanggar adalah dikeluarkan dari komunitas adat.

"Kondisi kehidupan masyarakat Badui sangat damai dan saling menghargai kepada warga lainnya," tutur Medi.

Ia menambahkan, "Bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan keberagaman tentu harus bersatu dan hidup rukun serta damai."

Rasa syukur dan cinta Tanah Air juga diungkapkan oleh warga Baduy Luar, Pulung. Kehadirannya sejak pagi untuk mengikuti upacara adalah wujud nyata dari rasa memiliki terhadap bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI