Ia menunjukkan bahwa kebahagiaan dan harga dirinya tidak dapat ditawar, bahkan dengan status paling tinggi di republik sekalipun.
Pada akhirnya, Kembang Mangkunegaran ini menemukan pelabuhan hatinya pada seorang pria yang bukan berasal dari kalangan bangsawan tertinggi atau pejabat negara puncak.
Ia menikah di usia 30 tahun dengan Kolonel Surjo Soejarso, seorang perwira militer. Dengan pilihannya ini, Gusti Nurul sekali lagi membuktikan bahwa baginya, kesetiaan dan cinta yang utuh jauh lebih berharga dari takhta dan kekuasaan.
Kisah viral Gusti Nurul ini menjadi pengingat abadi bahwa Indonesia memiliki tokoh-tokoh perempuan teguh dengan prinsipnya mampu menginspirasi generasi, bahkan puluhan tahun setelahnya.