Infografis
Suara.com - Momen menarik terekam dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @unikinfold, diambil dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden baru-baru ini.
Video tersebut memperlihatkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri sebuah acara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam rekaman berdurasi singkat tersebut, Gibran terlihat turun dari mobil dinas dengan tampilan rapi mengenakan setelan jas lengkap serta dasi. Dia kemudian berjalan masuk dan menyalami sejumlah pejabat negara yang sudah duduk rapi di kursi.
Gestur Gibran menarik perhatian publik ketika dia memberi salam dengan sopan kepada beberapa tokoh penting, diantaranya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ma'ruf Amin, hingga Purnawirawan TNI Jenderal Tri Sutisno.
Tak hanya bersalaman, dia juga terlihat menunduk dan mencium tangan sebagai tanda hormat.
Namun, pemandangan berbeda justru terjadi saat Gibran berhadapan dengan sang ayah, Presiden RI ke-7 Jokowi.
Alih-alih memberikan gestur yang sama, dia hanya bersalaman sekilas tanpa mencium tangan ataupun menunduk. Sikap formal dan kaku itu membuat banyak netizen merasa geli.
"Cium tangan ke orang lain, tapi netizen ketawa lihat Mas Gibran salam ke Pak Jokowi," tulis keterangan dalam video yang diunggah @unikinfold.
Tak lama kemudian, Gibran kembali menunjukkan sikap sopannya kala bersalaman dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta mantan Wakil Presiden Budiono.
Baca Juga: Prabowo Sudah Coba Merangkul, Tapi Luka Batin ke SBY dan Jokowi bikin Megawati Absen ke Istana?
Dia kembali menunduk dengan penuh hormat sebagaimana ketika menyapa pejabat lain.
Momen kontras ini membuat publik ramai berkomentar. Banyak yang menilai sikap Gibran tersebut mirip dengan anak-anak pada umumnya yang cenderung bersikap lebih cuek terhadap orang tua di depan umum.
"Ternyata semua orang kalau jumpa bapaknya di luar pura-pura enggak kenal, sama kayak kita," tulis akun @unikinfold dalam kolom caption, menambahkan bumbu humor pada video tersebut.
Unggahan ini pun cepat menyebar dan menuai beragam reaksi. Ada yang menilai tindakan Gibran adalah bentuk profesionalitas sebagai pejabat negara yang tak ingin menunjukkan gestur berlebihan kepada ayahnya yang juga Presiden.
Namun tak sedikit pula yang menanggapinya dengan candaan, menyebut Gibran hanya malu menunjukkan sikap anak pada ayah di depan publik.
