Prabowo Sudah Coba Merangkul, Tapi Luka Batin ke SBY dan Jokowi bikin Megawati Absen ke Istana?

Senin, 18 Agustus 2025 | 15:25 WIB
Prabowo Sudah Coba Merangkul, Tapi Luka Batin ke SBY dan Jokowi bikin Megawati Absen ke Istana?
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang juga Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri saat berada di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). Dalam upacara hari kemerdekaan di Istana Merdeka, Minggu (17/8/2025), Megawati absen hadir dan memilih upacara di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta. [DOK. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden]
Baca Cepat:
  • Presiden Prabowo akui sudah mengundang Megawati
  • SBY dan Jokowi juga diundang ke istana untuk upacara HUT ke-80 RI
  • Megawati tak datang. Disebut masih sakit hati ke SBY dan Jokowi

Suara.com - Absennya Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada upacara kemerdekaan di Istana Merdeka, Minggu, 17 Agustus 2025 diyakini merupakan cerminan dari luka batinnya kepada dua suksesor, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Pengamat politik Cusdiawan mengatakan bahwa sudah menjadi rahasia umum bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut memiliki relasi yang panas-dingin dengan keduanya.

"Saya rasa ketidakhadiran Bu Mega tidak mengejutkan publik. Tentu masih segar dalam ingatan publik bagaimana dinginnya hubungan Bu Mega dan Pak SBY sejak momentum Pilpres 2004," kata Direktur Eksekutif Center for Indonesian Governance and Development Policy kepada Suara.com, Senin (18/8/2025).

Cusdiawan menegaskan, bukti paling sahih dari hubungan dingin antara Megawati dan SBY tercermin dari sikap politik PDI Perjuangan yang konsisten memilih menjadi oposisi selama dua periode pemerintahan SBY.

"Jadi bukan faktor ideologis semata," tegas Cusdiawan.

Kondisi serupa, menurutnya, juga terjadi dalam hubungan Megawati dengan Jokowi.

Namun, ia menilai tingkat kekecewaan Megawati terhadap Jokowi berada pada level yang berbeda dan lebih dalam.

"Terlebih lagi di momen tahun ini, yang mana hubungan Bu Mega tidak hanya kurang baik dengan Pak SBY, tapi juga dengan Pak Joko Widodo. Dan saya rasa, apa yang dilakukan oleh Pak SBY pada Bu Mega di tahun 2004, tidak 'separah' yang dilakukan Pak Jokowi di sisi kebatinan Bu Mega," ujarnya.

Lantaran itu, ia Cusdiawan menilai semakin menguatkan Megawati untuk absen dalam menghadiri upacara di Istana Merdeka pada Minggu (17/8/2025).

Baca Juga: Kenapa Megawati Selalu Absen di Upacara 17 Agustus Istana? Hasto Ungkap Alasannya

"Jadi saya rasa ini semakin menguatkan alasan pribadi Bu Mega untuk tidak menghadiri upacara di Istana."

Lebih jauh, Cusdiawan memproyeksikan bahwa rekonsiliasi antara Megawati dan Jokowi akan sulit terwujud dalam waktu dekat.

"Dalam hemat saya, akan menjadi salah satu konstelasi politik menarik ke depan bagaimana dinamika antara Bu Mega dengan PDIP-nya di satu sisi, dan trah Pak Jokowi dengan lingkaran maupun simpatisannya pada sisi yang lain," katanya.

Di tengah situasi ini, strategi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang cenderung akomodatif menjadi variabel menarik.

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Joko Widodo duduk berdampingan menyaksikan upacara kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (17/8/2025). [Tangkapan layar]
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Joko Widodo duduk berdampingan menyaksikan upacara kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (17/8/2025). [Tangkapan layar]

Prabowo dinilai berusaha menempatkan diri sebagai penengah di antara ketegangan para pendahulunya.

"Pak Prabowo yang nampak mengembangkan gaya kepemimpinan akomodatif untuk memposisikan diri di tengah panas-dinginnya hubungan tiga presiden sebelumnya, mengingat hubungan antara Pak Jokowi dan Pak SBY pun tidak selalu baik, meski tidak sekeras hubungan dua mantan presiden tersebut dengan Bu Mega," kata Cusdiawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI