Faktor Adik, Tutut Soeharto Diprediksi Dapat Restu Prabowo Geser Bahlil di Partai Golkar

Bernadette Sariyem Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:08 WIB
Faktor Adik, Tutut Soeharto Diprediksi Dapat Restu Prabowo Geser Bahlil di Partai Golkar
Kolase foto Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia (kiri) dan Siti Hardiyanti Rukmana (kanan). [Suara.com]

Suara.com - Isu munaslub Partai Golkar dan peta perebutan kursi ketua umum partai berlambang Pohon Beringin itu,  memasuki babak baru yang kian menarik.

Di tengah spekulasi yang beredar, nama Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut Soeharto mencuat sebagai kuda hitam yang berpotensi mengubah seluruh perhitungan.

Bukan sekadar nostalgia kekuatan Cendana, kemunculan nama Mbak Tutut kini dianalisis memiliki variabel krusial: sinyal dukungan dari Istana.

Pengamat politik memprediksi bahwa lingkaran kekuasaan saat ini, tidak akan ragu memberikan ‘lampu hijau’ bagi putri sulung Presiden ke-2 RI Soeharto itu, untuk mengambil alih kepemimpinan dari tangan Bahlil Lahadalia.

Analisis ini secara lugas disampaikan oleh Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, yang melihat adanya kalkulasi politik tingkat tinggi di balik wacana ini.

Menurut Jerry, kekuatan Tutut tidak hanya terletak pada nama besar Soeharto, tetapi juga pada koneksi keluarga yang sangat strategis dengan pucuk pimpinan nasional saat ini.

Ia menyoroti peran sentral Titiek Soeharto, adik dari Tutut, yang memiliki kedekatan historis dengan Presiden Prabowo Subianto.

Koneksi inilah yang diyakini menjadi jembatan restu dari Istana.

“Mbak Tutut sudah punya nama besar. Lalu peluangnya, ia bakal didukung sang adik, Mbak Titiek," kata Jerry, Kamis (21/8/2025).

Baca Juga: Mbak Tutut Bakal Gantikan Bahlil Pimpin Partai Golkar? Jerry: Dia Akan Didukung Presiden

Meskipun Titiek sudah tak lagi menjadi kader Golkar dan kini sebagai politikus Partai Gerindra, dia pernah menjadi istri Presiden Prabowo.

"Karenanya Mbak Tutut punya kekuatan. Saya pikir akan didukung oleh presiden,” ujar Jerry lagi.

Prediksi ini menyiratkan bahwa dukungan Istana tidak diberikan tanpa dasar.

Kapabilitas Tutut yang telah teruji di kancah politik menjadi pertimbangan penting.

Jerry menambahkan, pengalaman Tutut sejak menjadi Anggota MPR Fraksi Golkar di era 1990-an, hingga memegang jabatan strategis di partai dan pemerintahan, menjadikannya figur yang matang.

Tutut pernah menjabat sebagai Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar (1992) dan Menteri Sosial di era Orde Baru.

Rekam jejak ini dianggap sebagai bukti bahwa ia memiliki kapasitas kepemimpinan yang kuat dan dibutuhkan oleh partai beringin saat ini.

“Jadi saya lihat Golkar butuh pemimpin yang punya strong leadership dan itu ada di Mbak Tutut,” kata Jerry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI