Ibu Peluk 3 Anak Saat Gempa, Suami Santai Tak Percaya: Rekaman CCTV Ini Bikin Warganet Emosi

SumarniIsmail Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:45 WIB
Ibu Peluk 3 Anak Saat Gempa, Suami Santai Tak Percaya: Rekaman CCTV Ini Bikin Warganet Emosi
Seorang ibu panik saat merasakan gempa Bekasi (Instagram)

Suara.com - Sebuah rekaman kamera pengawas (CCTV) yang memperlihatkan kepanikan luar biasa seorang ibu saat melindungi tiga anaknya dari guncangan gempa di Bekasi menjadi viral di medi sosial.

Momen yang seharusnya menunjukkan refleks keibuan itu justru berkembang menjadi drama keluarga yang memicu perdebatan sengit di kalangan warganet, terutama setelah percakapan teleponnya dengan sang suami terungkap.

Insiden ini terjadi bertepatan dengan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,7 yang dirasakan di sejumlah wilayah termasuk Bekasi, Karawang, Purwakarta dan dirasakan di Jakarta pada Rabu malam, 20 Agustus 2025.

Dalam video yang beredar luas, tampak sang ibu yang tengah bersiap menidurkan ketiga buah hatinya yang masih kecil.

Tiba-tiba, getaran gempa membuat ruangan bergoyang. Dengan insting seorang ibu, ia sontak panik dan berusaha merangkul dan memegang ketiga anaknya, memastikan mereka tetap dalam kondisi aman.

Setelah getaran mereda, hal pertama yang ia lakukan adalah menghubungi suaminya.

"Buruan pulang," pinta sang ibu dengan nada cemas, suaranya bergetar menahan takut.

Namun, jawaban dari seberang telepon justru memicu rasa frustrasi.

"Ini sudah di depan," balas suaminya dengan nada santai.

Baca Juga: Masinis Kereta Api Surabaya Pasarturi-Sidoarjo Mencoba Rem Darurat, karena Rem Blong!

Percakapan singkat itu berlanjut dengan ketidakpercayaan.

"Di depan mana. Ini gempa," tegas sang istri.

Gempa Bekasi pada Rabu (20/8/2025) [BMKG]
Gempa Bekasi pada Rabu (20/8/2025) [BMKG]

"Gempa apa, orang nggak ada," jawab suaminya enteng, mengaku sama sekali tidak merasakan getaran apapun meski berada tak jauh dari rumah.

Mendengar respons tersebut, pertahanan sang ibu runtuh. Ia pecah tangis, merasa takut dan diabaikan pada saat yang bersamaan.

Tak lama kemudian, sang suami masuk ke dalam kamar dan mendapati istrinya menangis tersedu-sedu. "Kenapa?" tanyanya bingung.

"Gempa Pi, Demi Allah, tadi semuanya mau runtuh," jawab istrinya di sela isak tangis.

Sayangnya, sang suami masih menunjukkan keraguan.

"Gempa apa, orang nggak ada gempa," balasnya dalam bahasa Sunda, masih belum memahami ketakutan yang dialami keluarganya.

Unggahan video ini sontak membelah warganet menjadi dua kubu. Sebagian memaklumi sikap suami, dengan alasan getaran gempa memang seringkali bersifat lokal dan tidak dirasakan semua orang di area yang sama.

"Ya gimana yaaa, gempanya emang nggak semuanya berasa. Suaminya nanya gempa naon, ya berarti dia nggak kerasa," tulis seorang warganet mencoba memahami posisi suami.

Namun, lebih banyak lagi yang menyoroti reaksi sang ibu. Alih-alih mendapat simpati penuh, aksinya justru menuai kritik.

Warganet mempertanyakan mengapa ia tidak segera membawa anak-anaknya berlindung ke tempat yang lebih aman.

"Minimal lari ke bawah meja makan bawa anak-anak. Penanganan gempa kita masih awam ya," tutur seorang netizen.

"Dia panik tapi tetap selimutan syantik. Kalau emak-emak di kampung mah cepet lari gendong anak keluar rumah," tulis seorang warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI