Kapan Halte Transjakarta yang Rusak Kembali Beroperasi? Ini Kata Menteri PU

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 02 September 2025 | 14:01 WIB
Kapan Halte Transjakarta yang Rusak Kembali Beroperasi? Ini Kata Menteri PU
Penumpang menunggu bus Transjakarta dari halte yang terbakar di Jakarta, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Pemerintah akan segera pulihkan fasilitas publik, khususnya Halte Transjakarta.
  • Menteri PU targetkan Halte Transjakarta fungsional dalam waktu kurang dari 7 hari.
  • Kerugian akibat unjuk rasa di seluruh Indonesia ditaksir mencapai Rp900 miliar.

Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyatakan komitmen pemerintah untuk memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat serangkaian demo.

Ia menargetkan halte-halte Transjakarta yang terbakar dapat kembali beroperasi dalam waktu kurang dari tujuh hari.

"Target saya, sebelum 7 hari sudah bisa fungsional," kata Dody saat meninjau Halte Transjakarta Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Dody menegaskan bahwa perbaikan akan diupayakan secepat mungkin mengingat tingginya jumlah masyarakat yang menggunakan layanan Transjakarta, khususnya di kawasan seperti SCBD.

Fokus utama perbaikan adalah mengembalikan fungsionalitas halte, meskipun kerusakan yang terjadi cukup parah.

"Mungkin karena rusaknya sebegini parah, mungkin kami akan berusaha bisa fungsional dulu dalam tempo waktu secepat-cepatnya," tambahnya, dikutip dari Antara.

Terkait perbaikan fisik, Dody menjelaskan bahwa timnya akan melakukan uji kelayakan struktur halte terlebih dahulu.

Jika hasil uji menunjukkan kerusakan parah dan bangunan tidak layak dipakai, pemerintah akan merobohkan dan membangun ulang halte tersebut, yang kemungkinan membutuhkan waktu berbulan-bulan.

"Nanti dicek secara detail apakah setelah dibakar total begini, masih layak untuk dipakai ulang atau tidak. Kalau tidak layak dipakai ulang, ya kami robohkan. Kami bangun ulang," jelas Dody.

Baca Juga: Dari Panggung Politik ke Lini Masa: Mengelola Jejak Digital dengan Bijak

Sebelumnya, Dody mencatat bahwa total kerugian akibat unjuk rasa di seluruh Indonesia mencapai sekitar Rp900 miliar. Kerugian terbesar tercatat di Jawa Timur.

Aksi-aksi unjuk rasa tersebut meletus di berbagai kota di Indonesia setelah wafatnya Affan Kurniawan pada Kamis (28/8).

Di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Jawa Timur, dan Makassar, aksi anarkis oleh pihak tidak dikenal juga terjadi dengan pembakaran fasilitas umum seperti gerbang tol, halte, gedung pemerintahan, hingga cagar budaya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?