Suara.com - Beredar video bernarasi warga negara asing (WNA) meninggalkan Indonesia, namun terjebak di Bandara Soekarno-Hatta. Video viral itu diunggah akun TikTok “pasukankhususalmadi7” pada Sabtu (30/8/2025).
Dalam video tersebut, ditampilkan foto kerumunan WNA di Bandara Soekarno-Hatta dengan narasi yang menyebutkan bahwa para WNA terjebak dan tidak bisa keluar dari Indonesia akibat aksi demonstrasi.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Berdasarkan tim CEK FAKTA Turnbackhoax, foto yang beredar sebenarnya diambil pada Desember 2020, bukan Agustus 2025.
![Hoaks WNA Ramai-ramai terjebak di Bandara Soekarno-Hatta. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/02/41048-hoaks.jpg)
Foto tersebut menunjukkan kerumunan WNA di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada masa awal pandemi Covid-19, saat mereka menjalani prosedur protokol kesehatan, bukan akibat aksi demonstrasi.
Foto tersebut pertama kali dipublikasikan oleh akun Twitter Aris Ramdhani, seorang dokter yang bertugas di beberapa rumah sakit di Indonesia .
Pihak kepolisian juga menanggapi isu ini. Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald FC Sipayung, menjelaskan bahwa antrean panjang yang terjadi pada 30 Agustus 2025 disebabkan oleh tingginya jumlah pergerakan penumpang yang mencapai 140.000 orang, angka yang dianggap normal pada akhir pekan.
Ia menegaskan bahwa situasi tersebut tidak terkait dengan aksi demonstrasi dan kondisi di bandara tetap aman dan terkendali.
Pemeriksaan fakta oleh Tempo juga mengungkapkan bahwa foto yang beredar tidak ada kaitannya dengan aksi demonstrasi yang terjadi sejak 25 Agustus 2025.
Foto tersebut telah dipublikasikan dalam beberapa pemberitaan media, salah satunya Pikiran Rakyat pada Desember 2020. Konteks asli foto adalah momen kedatangan WNA di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada masa awal pandemi Covid-19.
Kesimpulan
Klaim bahwa antrean WNA di Bandara Soekarno-Hatta disebabkan oleh aksi demonstrasi adalah hoaks. Foto yang beredar merupakan konten yang menyesatkan (misleading content). Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya.
Bandara Soekarno-Hatta. [Dok. Antara]