- Mabes TNI secara resmi membantah dan mengklarifikasi lima berita viral
- Terungkap adanya modus dari beberapa warga sipil yang ditangkap saat demo
- Kasus viral Mayor SS dari BAIS menunjukkan adanya kesalahpahaman publik
Suara.com - Mabes TNI mengambil langkah tegas untuk menjernihkan serbuan informasi bohong yang mengaitkan anggotanya dengan serangkaian aksi demonstrasi anarkis baru-baru ini. Melalui konferensi pers resmi, TNI secara sistematis mematahkan lima berita viral yang dinilai telah membentuk opini negatif di masyarakat.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menyatakan bahwa pihaknya perlu meluruskan informasi-informasi liar tersebut untuk menghentikan penyebaran disinformasi.
"Oleh karena itu pada kesempatan kali ini izinkan saya berupaya meluruskan beberapa hal yang kami anggap sebagai hoaks," kata Freddy saat jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dilansir Antara, Jumat (5/9/2025).
Berikut adalah lima berita hoaks yang dibantah secara tegas oleh Mabes TNI:
1. Intel BAIS Mayor SS Dituduh Peserta Aksi
Informasi pertama yang diklarifikasi adalah mengenai anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Mayor SS, yang fotonya viral dan dituduh menjadi peserta aksi demo di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8).
Freddy menegaskan, Mayor SS berada di lokasi murni untuk menjalankan tugas intelijen, yakni mencari informasi dan memantau situasi, bukan sebagai demonstran.
2. Pratu Handika Novaldo Ditahan Polisi di Sumsel
Informasi kedua menyangkut video viral yang menunjukkan Pratu Handika Novaldo ditahan polisi di Sumatera Selatan pada Minggu (31/8), dengan narasi keterlibatan dalam demo.
Freddy meluruskan bahwa prajurit tersebut ditangkap saat berada di dekat area demo karena sedang mencari makan dan hendak membeli bensin, bukan untuk ikut berunjuk rasa.
Baca Juga: Sejumlah Anggota Militer Dinarasikan Provokator Demo, Kapuspen TNI: Upaya Benturkan TNI-Polri!
3. Pria Mengaku TNI Bernama Fajri Buhang di Sumut
Selanjutnya, Freddy membantah informasi mengenai seorang pria bernama Fajri Buhang yang ditangkap di Sumatera Utara pada Senin (1/9) dan mengaku sebagai anggota TNI.
Setelah diperiksa, pria tersebut tidak mampu menunjukkan kartu tanda anggota atau menyebutkan satuannya.
"Dengan demikian, dipastikan pria tersebut bukanlah anggota TNI melainkan warga sipil yang berprofesi di bidang transportasi," jelas Freddy.
4. Pelajar 16 Tahun di Ternate Ngaku Anggota TNI
Klarifikasi keempat datang dari Ternate. Seorang demonstran bernama Pascal Mamangkey ditangkap pada Senin (1/9) dan dituduh sebagai anggota TNI yang menjadi provokator.
Hasil penelusuran fakta mengungkap bahwa Pascal hanyalah seorang pelajar berusia 16 tahun yang mengaku-ngaku sebagai anggota TNI saat ditangkap.
5. Provokator Mengaku Disuruh Anak TNI Serang Mako Brimob
Informasi terakhir yang dibantah adalah informasi mengenai seorang demonstran yang mengaku diperintah oleh anak seorang anggota TNI untuk menyerang Mako Brimob Cikeas.
Setelah didalami, pengakuan tersebut ternyata hanya karangan pelaku agar bisa lolos dari pemeriksaan petugas.
Freddy menyatakan keprihatinannya atas cepatnya penyebaran berita yang diklaim mereka bohong ini di media sosial yang berhasil menggiring opini publik seolah-olah TNI adalah dalang di balik kerusuhan.