Sosok Gus Irfan, Cucu Pendiri NU Jadi Menteri Haji Pertama RI Pilihan Prabowo

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 08 September 2025 | 18:28 WIB
Sosok Gus Irfan, Cucu Pendiri NU Jadi Menteri Haji Pertama RI Pilihan Prabowo
Menteri Haji dan Umrah Irfan Yusuf (Gus Irfan) saat menyampaikan keterangan seusai agenda pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025). ANTARA/Andi Firdaus.

Suara.com - Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kembali membuat gebrakan dengan membentuk kementerian baru. Sosok yang mencuri perhatian publik adalah Irfan Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Irfan, yang dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah pertama dalam sejarah Indonesia.

Pelantikan yang berlangsung khidmat di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (8/9/2025), menandai babak baru dalam tata kelola haji dan umrah nasional.

Penunjukan Gus Irfan bukan tanpa alasan. Ia adalah cucu dari pahlawan nasional sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari. Latar belakang ini memberinya bobot tersendiri di mata publik, terutama di kalangan nahdliyin.

Pelantikannya didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 86P Tahun 2025, di mana ia mengucap sumpah jabatan yang dipandu langsung oleh Presiden Prabowo.

"Bahwa saya, akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya, kepada bangsa dan negara. Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian kutipan sumpah jabatan yang diucapkan Gus Irfan.

Sebelum dipercaya memimpin kementerian baru ini, pria kelahiran Jombang, 24 April 1962, ini telah membuktikan kapabilitasnya. Selama sepuluh bulan terakhir, Gus Irfan menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) di Kementerian Agama.

Di posisi ini, ia bertanggung jawab penuh atas seluruh aspek teknis dan keuangan penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari persiapan di tanah air hingga kepulangan jamaah.

Transformasi BP Haji menjadi kementerian tersendiri dinilai sebagai langkah strategis, dan rekam jejak Gus Irfan dianggap sangat sesuai untuk memimpin transisi ini.

Ia adalah seorang birokrat tulen dengan pengalaman panjang di bidang keuangan negara dan administrasi publik. Jejak kariernya yang solid di pemerintahan membuatnya sangat memahami seluk-beluk regulasi dan koordinasi lintas kementerian, sebuah modal krusial untuk memimpin lembaga baru.

Baca Juga: Dilantik Prabowo Jadi Menteri Haji dan Umrah, Irfan Yusuf Punya Harta Rp16,2 Miliar

Dunia politik juga bukan hal asing bagi Gus Irfan. Ia sempat terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Partai Gerindra. Namun, panggilan tugas negara membuatnya menanggalkan kursi parlemen setelah ditunjuk oleh Presiden Prabowo untuk memimpin BP Haji, yang kini dinaikkan statusnya menjadi kementerian.

Dari sisi pendidikan, Gus Irfan menempuh seluruh jenjang pendidikan dasarnya di kota kelahirannya, Jombang. Ia kemudian melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Brawijaya dan UIN Malang.

Selain aktif di pemerintahan, ia juga memegang sejumlah posisi penting di berbagai organisasi keagamaan dan sosial, termasuk di lingkungan Nahdlatul Ulama dan Partai Gerindra.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI