Suara.com - Segudang permasalahan pada pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) turut membuat Nanik S Deyang turun gunung.
Perempuan yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut menyoroti kasus keracunan yang menimpa beberapa siswa penerima MBG di beberapa daerah.
Nanik bahkan sempat tampak menangis kala menggelar konferensi pers dalam rangka menjawab keresahan publik terkait kasus keracunan MBG.
Sebagai seorang ibu, hati Nanik ikut tergoncang ketika melihat anak-anak terkapar di rumah sakit lantaran diduga keracunan.
"Saya seorang ibu. Melihat gambar-gambar di video, sedih hati saya," terang Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, dikutip Sabtu (27/9/2025).
Nanik merasakan kesedihan ibu dari korban keracunan dan mengaku dirinya memang kerap dibuat khawatir saat anak-anaknya sendiri sakit dan dibawa ke rumah sakit.
"Kenapa? Kalau anak saya panas saja, saya sudah stres bukan main. Apalagi ini melihat anak-anak sampai digotong ke puskesmas, ke posko," papar Nanik.
Lantaran bersimpati dengan anak-anak yang menjadi korban keracunan, Nanik mengaku pihaknya salah dan bertanggung jawab penuh atas insiden keracunan yang terjadi.
Latar belakang Nanik S Deyang memang menarik untuk digali lebih lanjut.
Baca Juga: Petinggi MBG Menangis Usai Siswa Keracunan, Lex Wu Beri Sindiran: Kalau Gaji 3 Digit...
Sebab di balik kinerjanya sebagai seorang Wakil Kepala BGN, ia punya latar belakang karier dan pendidikan yang tak langsung linier dengan jabatannya sekarang.
Mari simak lebih lanjut riwayat pendidikan Nanik Sudaryati Deyang.
Lulusan biologi berkarier jadi jurnalis
Perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur pada 3 Januari 1968 ini dahulunya mengambil kuliah di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Fakultas Biologi.
Informasi tersebut diperoleh dari media sosial Nanik yang banyak membahas soal kebanggaannya menjadi salah satu bagian dari Fakultas Biologi Unsoed.
Adapun dalam beberapa unggahannya, Nanik menyebutkan dirinya adalah bagian dari keluarga alumni Fakultas Biologi Unsoed angkatan 1984.
Tak diketahui jejak studi Nanik selanjutnya setelah lulus S1.
Namun, diketahui bahwa ia kerja sebagai seorang jurnalis kendati punya latar belakang sarjana di bidang biologi.
Ia bergabung dengan Tabloid Bangkit sebagai seorang jurnalis dan banyak membahas soal topik kekinian.
Masuk ke pemerintahan dan sempat jadi tim pemenangan Prabowo
Setelah beberapa tahun berkarier sebagai jurnalis, Nanik akhirnya memutuskan untuk berkarier dalam bidang politik.
Ia tak tercatat bergabung dengan partai politik manapun, namun ia pernah diangkat menjadi Wakil Ketua Badan Kemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur, yang tak lain adalah salah satu Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Pilpres 2019 akhirnya rampung dan Nanik semenjak itu tampak tak pernah muncul ke hadapan publik.
Setelah beberapa tahun sejak Pilpres 2019, Nanik akhirnya kembali muncul dan hadir sebagai Wakil Kepala I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan periode tahun 2024-2029, dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ia juga berkesempatan mendapat jabatan sebagai Komisaris Independen Pertamina sehingga kariernya menjadi semakin mentereng.
Nanik sebelumnya juga diberikan jabatan sebagai Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, sebelum dipindahtugaskan ke Badan Gizi Nasional sebagai Wakil Ketua.
Nanik saat menjabat Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan melapor langsung ke sosok Budiman Sudjatmiko yang menjabat sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan sejak 22 Oktober 2024.
Nanik tak sendirian dalam tugasnya membantu Kepala BGN, Dadan Hindayana. Ia juga dibantu oleh Wakil Kepala BGN lainnya yakni Lodewyk Pusung dan Sonny Sanjaya.
Sepanjang menjabat sebagai Wakil Kepala BGN, Nanik punya beberapa tugas, seperti ikut dalam menyelesaikan masalah keracunan MBG yang menimpa beberapa anak di berbagai daerah.
Kontributor : Armand Ilham