Heran Pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Belum Juga Rampung, PSI: Bikin Macet

Senin, 29 September 2025 | 12:32 WIB
Heran Pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Belum Juga Rampung, PSI: Bikin Macet
Suasana pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Proyek tersebut juga menimbulkan kemacetan di sejumlah titik yang dilewati jalur konstruksi.
  • August meminta kepastian fase 1B ini akan selesai dan dapat digunakan oleh masyarakat kapan.
  • Salah satu titik yang disebut paling parah terdampak kemacetan adalah kawasan Pasar Rumput.

Suara.com - Pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Stasiun Velodrome hingga Stasiun Manggarai menuai sorotan.

Selain belum kunjung rampung, proyek tersebut juga menimbulkan kemacetan di sejumlah titik yang dilewati jalur konstruksi.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta sekaligus Penasihat Fraksi PSI, August Hamonangan, mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat soal dampak pembangunan LRT ini.

Ia pun mempertanyakan kepastian waktu penyelesaian proyek yang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (JakPro).

"Untuk fase 1B, mohon kepastiannya kapan fase 1B ini selesai dan dapat digunakan oleh masyarakat. Karena ada banyak juga keluhan dalam pengerjaan tiap-tiap bagiannya yang mengakibatkan alur lalu lintas bisa tiba-tiba berubah," ujar August dalam rapat bersama JakPro.

August mengaku dirinya pun ikut merasakan dampak dari pembangunan tersebut, lantaran kerap melewati jalur yang sedang dikerjakan saat pulang beraktivitas.

"Sama, saya juga pulang kerja selalu lewat jalan itu," katanya.

Salah satu titik yang disebut paling parah terdampak adalah kawasan Pasar Rumput.

Menurut August, meski sudah ada koordinasi antara pihak proyek dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, perubahan arus lalu lintas di sana justru semakin menyulitkan pengendara.

Baca Juga: Dibela Budi Arie soal Pesawat Jet, Erina Istri Kaesang Kudu Tiru Aisyah Tak Ngeluh Naik KRL Meski Lagi Hamil

"Nah, ada juga perubahan-perubahan yang dikatakan sudah dikoordinasikan dengan Dishub, salah satunya perubahan tempat putar balik atau u-turn. Jadi, saya ambil contoh katakanlah di Pasar Rumput," jelasnya.

Ia mencontohkan, pengendara dari arah Jalan Sultan Agung yang ingin memutar balik ke Pasar Rumput atau menuju Manggarai kini harus menempuh jalan lebih jauh hingga ke Jalan Tambak, Matraman.

Padahal sebelumnya, mereka cukup berputar di pertigaan dekat Pasar Rumput.

Kendaraan melintas saat penerapan rekayasa lalu lintas di kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu (5/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Kendaraan melintas saat penerapan rekayasa lalu lintas di kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu (5/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Sebenarnya, kalau dari arah sini, dari arah Kebon Sirih kita mau ke Manggarai, mau ke Pasar Rumput tadi, kita jadi jauh untuk yang namanya putar balik. Tadinya ada di lampu merah pas belokkan di pertigaan, nah itu harus ke Jalan Tambak dulu. Belum di Jalan Tambak itu ada di bawah flyover yang mau ke Stasiun Manggarai sering tawuran," ungkapnya.

Hal itu, lanjut August, menambah jarak tempuh, memakan waktu lebih lama, sekaligus membuat warga merasa tidak nyaman.

Ia mempertanyakan apakah pihak pelaksana proyek tidak mengantisipasi dampak tersebut sejak awal.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI