Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini

Senin, 29 September 2025 | 19:21 WIB
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
Presiden RI Prabowo Subianto. [ANTARA/Fathur Rochman]
Baca 10 detik
  • Prabowo mengatakan penyimpangan yang terjadi sekitar 0,000017 persen dari seluruh makanan yang dikeluarkan dalam pelaksanaan MBG.
  • Pemerintah tidak ingin ada kejadian keracunan.
  • Kepala BGN telah melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) sepanjang pelaksanaan program MBG kepada Presiden Prabowo.

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memastikan akan membenahi permasalahan program makan bergizi gratis (MBG), termasuk terkait adanya ribuan siswa penerima manfaat yang keracunan.

"Ada kekurangan, ada keracunan ini kita benahi," kata Prabowo dalam acara Akad Massal 26.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumayan (FLPP) dan serah terima kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9/2025).

Menurut Prabowo penyimpangan yang terjadi sekitar 0,000017 persen dari seluruh makanan yang dikeluarkan dalam pelaksanaan MBG.

"Tapi dari segi statistik dibandingkan dengan yang sudah kita hasilkan ternyata penyimpangan, kekurangan. Bukan penyimpangan sengaja, tapi katakanlah deviasi itu adalah ternyata 0,000017 persen. Cukup membanggakan apa yang kita hasilkan," kata Prabowo.

Meski demikian, Prabowo menegaskan pemerintah tidak ingin ada kejadian keracunan.

Ia memastikan akan membenahi prosedur dalam pengolahan hingga penyajian MBG.

"Bahwa kita ingin sama sekali tidak ada keracunan itu kita kerja keras sekarang. Semua dapur nanti harus dilengkapi alat-alat cuci ompreng yang benar-benar kuat dengan ultraviolet atau dengan gas, atau dengan air yang sangat panas," kata Prabowo.

"Kemudian juga filter untuk air harus ada, kemudian test kit sebelum dikirim makanan harus ada. Ini segera kita benahi, semua dapur harus ada tukang masak terlatih," sambung Prabowo.

Instruksi Prabowo

Sebelumnya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) sepanjang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian

Laporan itu disampaikan Dadan saat dipanggil Prabowo untuk menghadap, Sabtu, 27 September 2025. Prabowo ingin mendengar laporan BGN terkait pelaksanaan program MBG.

Dalam laporannya, Dadan menyampaikan kepada presiden terkait jumlah KLB. Dadan mengatakan sebagian kasus terjadi di dapur MBG yang baru beroperasi.

"Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang," kata Dadan dalam keterangannya, Senin (29/9/2025).

Dadan menyebut ada faktor lain yang menjadi pemicu insiden terjadi, di antaranya kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran standar operasional prosedur (SOP).

Makan Bergizi Gratis (indonesia.go.id)
Makan Bergizi Gratis (indonesia.go.id)

Selain menyoal KLB, dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah melakukan operasional hingga saat ini mencapai 9.615 unit.

"Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat," kata Dadan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI