Pembelian J-10 Buatan China Ganggu Hubungan RI-AS? Ini Kata Menteri Pertahanan

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 16 Oktober 2025 | 13:04 WIB
Pembelian J-10 Buatan China Ganggu Hubungan RI-AS? Ini Kata Menteri Pertahanan
Chengdu J-10 [Ist]
Baca 10 detik
  • TNI menegaskan kebijakan bebas aktif menjadi landasan pembelian alutsista dari negara manapun, termasuk rencana akuisisi jet tempur Chengdu J-10 dari China.
  • Indonesia saat ini sangat bergantung pada armada jet tempur F-16 buatan AS.
  • Analisis komparatif menunjukkan J-10 setara dengan F-16 generasi akhir, menegaskan modernisasi pertahanan udara Indonesia.

Kemampuan rudal jarak jauh J-10C bahkan diklaim unggul dalam skenario tempur tertentu.

Keputusan membeli alutsista dari negara pesaing AS, seperti Rusia (Su-35 yang sempat dipertimbangkan) atau China (J-10), memang selalu membawa risiko geopolitik, terutama di tengah memanasnya rivalitas AS-China di kawasan Indo-Pasifik.

Amerika Serikat seringkali menggunakan sanksi atau membatasi dukungan logistik dan suku cadang (spare parts) bagi negara yang mengakuisisi alutsista dari rivalnya.

Namun, Kapuspen TNI memastikan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata dari strategi non-blok atau non-aligned Indonesia.

Keberanian untuk mencari platform terbaik dari berbagai negara, baik Prancis (Rafale), AS, maupun China, menunjukkan Indonesia tidak terikat pada satu blok kekuatan saja.

Meskipun Menhan Sjafrie Sjamsoeddin telah menyebutkan J-10 "sebentar lagi terbang di Jakarta," kepastian pembelian dan nilai anggaran masih berada di tangan Kemhan dan masih menunggu hasil pengkajian TNI AU. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI