- Penculikan Bilqis di Makassar bukanlah tindakan kriminal biasa, melainkan bagian dari operasi sindikat perdagangan anak yang terorganisir dan beroperasi lintas provinsi hingga ke Jambi
- Sindikat ini memanfaatkan media sosial seperti Facebook, TikTok, dan WhatsApp untuk melakukan transaksi jual beli anak, menunjukkan adanya adaptasi kejahatan di era digital
- Kasus ini menjadi alarm bagi aparat penegak hukum dan masyarakat tentang adanya "fenomena gunung es" perdagangan anak, sehingga diperlukan tindakan tegas untuk membongkar jaringan hingga ke akarnya, bukan hanya menangkap pelaku di lapangan
Suara.com - Kasus penculikan Bilqis, seorang bocah perempuan berusia 4 tahun di Makassar, telah membuka tabir kelam yang jauh lebih mengerikan dari sekadar kasus anak hilang biasa. Penelusuran yang dilakukan aparat kepolisian tidak hanya berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat, tetapi juga membongkar sindikat perdagangan anak lintas pulau yang beroperasi secara sadis dan terorganisir.
Peristiwa yang bermula dari kepanikan sebuah keluarga ini kini menjadi sorotan nasional, mengungkap betapa rentannya anak-anak menjadi korban kejahatan terencana. Dirangkum dari pemberitaan Suara.com, berikut adalah daftar fakta-fakta mengejutkan di balik kasus penculikan Bilqis.
1. Kronologi Penculikan di Arena Olahraga
Kisah pilu ini berawal pada Minggu pagi, 2 November 2025. Bilqis terakhir kali terlihat sedang bermain di area playground Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Makassar.
Saat itu, ayahnya, Dwi Nur Mas, sedang berolahraga tenis di lapangan yang tidak jauh dari lokasi tersebut. Sang ayah mengaku rutin memanggil nama Bilqis untuk memastikan keadaannya, dan sang anak selalu menjawab.[4] Namun, sebuah panggilan tak lagi mendapat respons, dan ketika dihampiri, area playground sudah kosong.
2. Jejak Krusial Terekam CCTV
Harapan dan petunjuk awal datang dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Sebuah video yang kemudian viral di media sosial memperlihatkan momen krusial saat Bilqis terlihat berjalan kaki sambil digandeng oleh seorang perempuan tak dikenal di Jalan Sungai Saddang Baru.
Dalam rekaman tersebut, perempuan itu tampak berjalan tergesa-gesa, yang menjadi bukti kuat bahwa Bilqis telah dibawa oleh orang asing.
3. Dijual Pertama Kali Melalui Facebook Seharga Rp3 Juta
Baca Juga: Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
Penyelidikan polisi mengungkap fakta bahwa pelaku utama, seorang perempuan berinisial SY (30), membawa korban ke sebuah kamar kos. Dari sana, ia menawarkan Bilqis untuk diadopsi melalui akun Facebook miliknya dengan nama samaran Hiromani Rahim Bismillah.
Tak lama, seorang perempuan berinisial NH (29) asal Jakarta tertarik dan membeli Bilqis dengan harga Rp3 juta.
4. Terbongkarnya Jaringan Lintas Pulau Makassar-Jambi
Setelah transaksi di Makassar, NH membawa korban ke Jakarta sebelum akhirnya diterbangkan ke Jambi. Di Jambi, korban akan dijual kembali kepada pasangan Mery Ana (MA) dan Adefrianto Syahputra (AS).
Pergerakan lintas provinsi ini menunjukkan betapa terorganisirnya jaringan tersebut. Tim gabungan Polrestabes Makassar, Resmob Polda Jambi, dan Satreskrim Polres Kerinci akhirnya berhasil meringkus kedua pelaku kunci di sebuah penginapan di Kota Sungai Penuh, Jambi.
5. Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam