- Hingga Ahad, 7 Desember 2025, banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra telah menewaskan 916 jiwa.
- Bencana ini berdampak pada 52 kabupaten/kota, menyebabkan 274 jiwa hilang, dan merusak lebih dari 105.000 rumah.
- Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara mencatat jumlah pengungsi tertinggi, yaitu ratusan ribu jiwa.
Suara.com - Situasi bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra terus memburuk, tercermin dari peningkatan signifikan dalam data korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa total korban meninggal dunia akibat musibah ini telah mencapai 916 jiwa hingga Ahad, 7 Desember 2025.
Data terkini ini, yang dirilis melalui Geoportal Data Bencana Indonesia milik BNPB pada Ahad pagi, menunjukkan bahwa jumlah korban terus bergerak dinamis seiring upaya evakuasi dan pencarian yang dioptimalkan oleh tim gabungan.
Rincian Korban Jiwa dan Kerusakan Infrastruktur
Laporan Geoportal Data Bencana Indonesia juga merincikan dampak masif bencana terhadap keselamatan jiwa dan fasilitas publik:
Korban Hilang: Sebanyak 274 jiwa dilaporkan masih hilang dan dalam proses pencarian.
Korban Luka-Luka: Mencapai 4.200 jiwa.
Daerah Terdampak: Bencana ini melanda 52 kabupaten/kota di tiga provinsi tersebut.
Kerusakan infrastruktur tercatat sangat parah, meliputi:
Baca Juga: Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
Rumah Rusak: 105.900 unit.
Jembatan Rusak: 405 unit.
Fasilitas Umum: 1.300 unit.
Fasilitas Pendidikan: 697 unit.
Fasilitas Kesehatan: 199 unit.
Rumah Ibadah: 420 unit.