Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau pergerakan tiga sistem tekanan rendah di sekitar perairan Indonesia, yang terdiri dari dua bibit siklon tropis (92S dan 93S) dan satu Siklon Tropis yang telah terbentuk, yaitu Siklon Tropis Bakung.
Sistem-sistem ini dikonfirmasi memberikan dampak tidak langsung berupa cuaca ekstrem dan kondisi perairan yang berbahaya di sejumlah wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan.
Berikut adalah tiga fakta utama mengenai ancaman dua bibit siklon dan Siklon Tropis Bakung serta daerah yang perlu waspada:
1. Tiga Sistem Aktif dan Kekuatan Angin Siklon Bakung
Saat ini, terdapat tiga sistem cuaca signifikan yang dipantau aktif di sekitar Samudra Hindia dan perairan selatan Indonesia:
Siklon Tropis Bakung: Sistem ini tumbuh dari Bibit Siklon Tropis 91S sejak 12 Desember. Posisinya berada di sekitar 9,9 derajat Lintang Selatan (LS) dan 92,4 derajat Bujur Timur (BT), di Samudra Hindia sebelah Barat Daya Lampung.
BMKG mencatat kecepatan angin maksimum Bakung mencapai 60 knot (110 km/jam) dengan tekanan udara minimum 984 hPa. Meskipun diprediksi menurun intensitasnya dalam 24 jam ke depan, Bakung masih dikategorikan kuat dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah Barat Daya.
Bibit Siklon Tropis 92S: Terbentuk sejak 10 Desember, posisinya berada di sekitar Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu (4,4 derajat LS 91,7 derajat BT). Kecepatan angin maksimum sistem ini mencapai 15 knot (28 km/jam).
Bibit Siklon Tropis 93S: Mulai terbentuk pada 11 Desember, berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Jawa Timur (13.0 derajat LS 112,5 BT). Kecepatan anginnya juga sekitar 15 knot (28 km/jam).
Baca Juga: BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
BMKG menyebut bahwa peluang Bibit Siklon 92S dan 93S untuk menjadi siklon tropis pada 15 Desember-16 Desember masih tergolong rendah.
2. Tiga Provinsi Terdampak Hujan Sedang hingga Lebat
Meskipun Bakung diprediksi menjauhi Indonesia, Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon Tropis 92S memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan. Warga di tiga provinsi harus mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat:
Bengkulu
Lampung
Sumatra Barat
Sementara itu, dampak dari Bibit Siklon Tropis 93S yang berada di Selatan Jawa juga memberikan pengaruh pada cuaca di wilayah timur, berupa hujan sedang hingga lebat serta angin kencang di:
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat (NTB)
3. Peringatan Gelombang Tinggi Mencapai 4 Meter di Samudra Hindia
Dampak paling signifikan dari keberadaan tiga sistem ini adalah potensi peningkatan tinggi gelombang laut, yang membahayakan pelayaran dan aktivitas pesisir.
Peringatan Gelombang Sangat Tinggi (2,5 meter hingga 4 meter):
Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai.
Peringatan Gelombang Tinggi (1,25 meter hingga 2,5 meter):
Dipicu oleh Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon Tropis 92S:
Samudra Hindia barat Kepulauan Nias
Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung
Perairan barat Bengkulu hingga Lampung
Selat Sunda bagian selatan
Samudra Hindia selatan Banten
Perairan selatan Banten
Dipicu oleh Bibit Siklon Tropis 93S:
Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Pulau Sumba
Perairan selatan Jawa Barat hingga Pulau Sumba
Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak dan mereka yang beraktivitas di perairan untuk terus memantau informasi resmi dan meningkatkan kewaspadaan.
Kontributor : Rizqi Amalia