Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan

Selasa, 23 Desember 2025 | 17:42 WIB
Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan
Ilustrasi Kota yang masih berkutat dengan masalah banjir dan kebakaran. (Ist)
Baca 10 detik
  • Jakarta resmi berganti status menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) pada Maret 2025, ditandai insiden bencana hidrometeorologi.
  • Sepanjang 2025, Jakarta menghadapi banyak tragedi kebakaran signifikan seperti di Glodok Plaza dan Pasar Taman Puring.
  • Kondisi lingkungan memburuk dengan isu krisis air bersih pada Mei dan puncak kebakaran hebat terjadi pada September.

Mei: Krisis Air Bersih dan Udara Kotor

Warga Jakarta Barat mengalami krisis air bersih selama 48 jam akibat kebocoran pipa utama PAM Jaya yang berdampak pada penghentian suplai ke 15 kelurahan.

Kualitas udara ibu kota pun memburuk memasuki musim kemarau dengan indeks polusi (AQI) yang kerap menyentuh angka merah atau tidak sehat.

Juni: Kado Ulang Tahun Kota Global

Perayaan HUT Jakarta ke-498 ditandai dengan peresmian kawasan integrasi transportasi publik di Jakarta International Stadium (JIS) yang kini terhubung dengan stasiun KRL dan LRT.

Pemprov juga meluncurkan program renovasi kampung kumuh menjadi Kampung Susun di Jakarta Utara demi sanitasi yang lebih baik dan pengurangan risiko kebakaran.

Juli: Tangis Pedagang Taman Puring

Pedagang di Pasar Taman Puring berduka setelah 500 kios ludes terbakar pada 28 Juli akibat dugaan arus pendek listrik di blok sepatu.

Kerugian ekonomi dari insiden tragis ini ditaksir melampaui angka Rp25 miliar karena banyaknya stok barang dagangan yang hangus.

Baca Juga: Pramono Anung Umumkan UMP Jakarta Besok: Mudah-Mudahan Nggak Ada yang Mogok Kerja!

Agustus: Teror Api di Lahan Kering

Kantor Gegana di Salemba mengalami kebakaran yang dipicu oleh ledakan kecil di ruang logistik pada akhir bulan Agustus.

Cuaca panas ekstrem juga memicu maraknya kebakaran lahan kosong di wilayah Cakung dan Marunda yang penuh dengan tumpukan sampah kering.

September: Puncak Musim Kebakaran

September tercatat sebagai bulan paling membara dengan frekuensi kebakaran mencapai rata-rata 3 hingga 5 kejadian setiap harinya di Jakarta Pusat dan Utara.

Krisis air baku di Waduk Jatiluhur turut memperparah kondisi dengan adanya ancaman defisit pasokan air ke wilayah Jakarta.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI