Suara.com - Ternyata tidak hanya di Indonesia saja yang masih banyak masyarakatnya kurang perhatian pada keselamatan berkendara. Hampir setengah dari pengendara sepeda motor UK, menggunakan helm rawan kecelakaan yang terlalu tua dan harus diganti.
Sebetulnya, produsen helm merekomendasikan untuk melakukan penggantian helm setidaknya setiap lima tahun sekali akibat degradasi bahan. Sayang, sebanyak 40% dari pengendara Inggris masih memilih menggunakan helm yang lebih tua.
Dilansir dari Visordown, Sabtu (5/3/2016), hal ini diketahui dari survei oleh perusahaan asuransi Carole Nash. Dari survei itu tercatat, dari 1.006 pengendara sebanyak 63% mengakui mengenakan helm yang pernah jatuh atau lecet-lecet.
Seorang juru bicara Carole Nash mengatakan, penelitian kami menunjukkan bahwa, seluruh masyarakat bersepeda motor di Inggris, sebanyak 63% dari pengendara mengakui bahwa mereka masih mengenakan helm setelah jatuh.
Artinya, sebanyak 63% dari pengendara saat ini berisiko meningkatkan kemungkinan kerusakan otak dalam peristiwa kecelakaan. "Salah satu aturan utama emiliki helm adalah sederhana, yakni jika Anda menjatuhkannya, buang helm itu," tegas juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.
Helm adalah produk kompleks dan dirancang untuk berperilaku dengan cara tertentu. Jika telah menjatuhkan dari ketinggian, tidak layak lagi menggunakannya untuk berkendara di jalan.
Lalu bagaimana di Indonesia? Apakah pengendara motor sudah dapat memperhatikan hal serinci seperti kualitas helm yang digunakan demi keselamatan berkendar?