Bila Gunakan Mobil Listrik di Cina, Begini Konsekuensi si Pemilik ...

Rabu, 05 Desember 2018 | 13:00 WIB
Bila Gunakan Mobil Listrik di Cina, Begini Konsekuensi si Pemilik ...
Sebuah mobil listrik di Chongqing, Cina tengah mengisi ulang baterai [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 200 produsen mobil listrik mengirim data lokasi pengguna ke lembaga pemerintah Cina, tanpa sepengetahuan pemiliknya, demikian dilaporkan kantor berita AP.

Produsen electric vehicle atau EV termasuk Tesla, Volkswagen, BMW, Ford, Nissan, Mitsubishi dan banyak lagi mengirim data lokasi persis di mana mobil listrik kepada pusat pemantauan yang didukung pemerintah tanpa persetujuan pemilik atau pengemudi. Hal ini terjadi di Negara Tirai Bambu.

Sebanyak 222 ribu data pengemudi mobil di Cina telah berhasil dikumpulkan oleh Pusat Pengumpulan, Pemantauan, dan Riset Data Kendaraan Listrik Shanghai, yang didanai pemerintah. Jumlah ini akan bertambah dengan maraknya penjualan mobil listrik sebesar 20 persen pada 2025 atau mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen dari sekarang.

Produsen mobil listrik mengatakan mereka harus mengirim informasi ini kepada Pusat Pengumpulan, Pemantauan, dan Riset Data Kendaraan Listrik Shanghai untuk mematuhi hukum setempat, yang berlaku hanya untuk kendaraan dengan energi alternatif.

Akan tetapi bila hal ini yang menjadi alasan, mengapa negara lain dengan pasar mobil listrik tidak perlu melacak siapa saja pemiliknya?

Pejabat Cina menjawab hal ini dengan alasan data akan digunakan untuk meningkatkan keselamatan publik, memfasilitasi pengembangan industri dan perencanaan infrastruktur.

"Kami bisa menyediakan banyak data konsumen kepada pemerintah untuk membantu mereka meningkatkan kebijakan dan perencanaan," kata Ding Xiaohua, wakil direktur pusat, kepada AP.

Di kantor Pusat Pengumpulan, Pemantauan, dan Riset Data Kendaraan Listrik Shanghai tersaji layar dengan ribuan titik di peta khusus. Setiap titik adalah mobil yang bisa dikulik di mana pemiliknya tinggal, berbelanja, bekerja, bahkan beribadah! Sementara informasi umum seperti model mobil, pembuatnya, jarak tempuh dan daya baterai sudah pasti terlacak jelas.

Maya Wang, peneliti senior Cina untuk Human Rights Watch, percaya bahwa hal ini adalah hal yang telah masuk ranah pribadi serta tergolong privasi.

Dia menyatakan kepada AP, "pelacakan kendaraan adalah salah satu fokus utama dari pengawasan massal mereka. Pemerintah ingin tahu apa yang dilakukan orang per orang."

Nah, bagaimana kita menyikapinya bila memiliki kendaraan listrik dan seluruh data pribadi terungkap demikian detail? Amellia Wood

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI