Prancis sendiri tak lama kemudian menarik duta besarnya dari Ankara dan meminta Erdogan tak menyampuri urusan dalam negeri mereka. Macron menegaskan bahwa konsititusi Prancis memberi hak pada warganya untuk berekspresi, termasuk untuk menggambar dan menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Ketegangan ini mulai memuncak setelah insiden pembunuhan seorang guru sejarah di Prancis oleh seorang pemuda Muslim. Guru itu dinilai telah menghina Islam dengan menunjukkan kartun Nabi Muhammad dari Majalah Charlie Hebdo saat mengajar soal kebebasan berekspresi di kelas.
Pembunuhan ini, yang terjadi pada siang hari di tengah jalan, memantik demonstrasi di Prancis untuk mendukung guru tersebut dan meminta pemerintah bertindak tegas kepada kelompok-kelompok Islam radikal di negara itu.
Adapun dalam Islam menggambar citra, termasuk karikatur, Nabi Muhammad adalah terlarang. Prancis sendiri merupakan negara sekuler yang tidak menempatkan agama apa pun pada posisi istimewa.