
Banjir tak hanya membahayakan mesin, tetapi juga kampas rem. Ketika banjir, air akan membuat kampas rem melekat pada roda. Hal ini sering kejadian pada mobil dengan rem tromol.
Oleh karena itu, penting untuk tidak pernah menggunakan rem parkir untuk mempertahankan posisi mobil. Pakailah batu sebagai pengganjal. Lengkapi dengan memasukkan perseneling ke gigi 1 pada mobil manual atau posisi P pada mobil matic.
4. Cek Kondisi Oil dan Bahan Bakar

Hal ini penting dilakukan. Meskipun banjir telah surut, sebaiknya hindari menyalakan mesin seketika itu juga. Cek terlebih dahulu kondisi oli serta bahan bakar. Ada kemungkinan bahwa oli serta bahan bakar tersebut tercampur air setelah banjir.
Jika oli berwarna bak susu, pastikan anda melakukan kuras oli. Atau setidaknya panggil mekanik terpercaya langganan Anda.
5. Bawa ke Dealer untuk Pengecekan Lebih Lanjut
![Layanan servis penggantian pelumas mesin mobil kerja sama Brum Indonesia dan PT EMLI [Dok ExxonMobile].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/13/47727-layanan-servis-bengkel-di-rumah.jpg)
Usai kena banjir, bisa saja mesin mobil sudah bisa berjalan dengan normal.
Namun ada baiknya untuk membawa mobil ke dealer resmi untuk melakukan cek lanjutan.
Untuk mobil baru biasanya menggunakan ECU yang sangat sensitif terhadap air. Jika terendam banjir, kemungkinan ECU mobil mengalami kerusakan.
Baca Juga: Minggu Pagi, Tinggi Air di Manggarai dan Katulampa Turun, Status Normal