Driver Ambulans Pengantar Jenazah Covid-19: Antar Empat Peti per Hari dan Kontrak Mati

Kamis, 08 Juli 2021 | 21:50 WIB
Driver Ambulans Pengantar Jenazah Covid-19: Antar Empat Peti per Hari dan Kontrak Mati
Sulis Sudaryanto, relawan sopir ambulans saat mengantar jenazah Covid-19 ke pemakaman (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menjemput yang Masih Bernyawa, Mengantar yang Telah Tiada

Dan suasana haru seperti yang ia rasakan bukan terjadi sekali. Bagaimana pun, nuraninya terketuk setiap kali menjalani tugas pengantaran pasien pun jasad positif Covid-19.

Tak jarang Sulis membawa pasien Covid-19 dalam kondisi darurat ke rumah sakit, berselang beberapa hari kemudian menjemputnya kembali untuk mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir.

Belum lagi suasana rumah sakit yang penuh sesak dengan pasien Covid-19 menjadi pemandangan setiap hari.

Para relawan sopir ambulnas saat mengevakuasi jenazah pasien Covid-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)
Para relawan sopir ambulans saat mengevakuasi jenazah pasien Covid-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)

Salah satu peristiwa terparah terjadi pertengahan bulan lalu. Bersamaan dengan angka kasus Covid-19 melonjak dan mencetak rekor.

"Di salah satu rumah sakit, saat saya masuk ruang IGD melihat banyak pasien Covid-19. Mulai ringan hingga berat. Itu situasinya sudah rumit sekali. Ada yang sesak dibantu oksigen, ada di kursi roda, ada yang sakratul maut, ada yang meninggal karena tidak tertolong," ucapnya perlahan.

Kondisi itu pun sempat membuatnya stres dan terbayang-bayang. Namun Sulis berusaha menguatkan dirinya.

"Ini sampai kapan terjadi seperti ini terus?" ujarnya setengah bertanya.

Rangkaian berbagai peristiwa penanganan pasien Covid-19 itu membuat Sulis Sudaryanto semakin mengingat kematian dan berusaha semakin dekat dengan Tuhan.

Baca Juga: Imbauan Bila Bertemu Kendaraan Pengangkut Tabung Oksigen: Tolong Beri Jalan

Terlebih saat menilik jasad yang ia antarkan tidak memandang usia. Baik tua maupun muda bisa saja menjadi korban keganasan Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI