Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia dan Potensi Menjadi Negara Terkaya

Selasa, 19 Oktober 2021 | 10:50 WIB
Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia dan Potensi Menjadi Negara Terkaya
Pengunjung mengamati mobil listrik dalam Indonesia Electric Motor Show 2019 di Balai Martini, Jakarta [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan teknologi membawa industri otomotif global masuk ke era elektrifikasi. Tren ini juga turut dirasakan oleh Indonesia.

Posisi Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar sangat diuntungkan dengan berkembangnya mobil listrik. Keuntungan itu bisa berlipat seandainya Indonesia mampu mengolahnya menjadi produk akhir berupa baterai.

Pengamat otomotif nasional, Yannes Martinus Pasaribu menilai, Indonesia berpeluang menjadi negara kaya di era kendaraan listrik.

Presiden Joko Widodo (kanan) menyimak penjelasan proses pembuatan baterai sel saat meresmikan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). [Antara/Biro Pers Media Setpres/Laily Rachev]
Presiden Joko Widodo (kanan) menyimak penjelasan proses pembuatan baterai sel saat meresmikan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). [Antara/Biro Pers Media Setpres/Laily Rachev]

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara kaya karena menguasai sekitar 23 persen cadangan nikel dunia, ditambah memiliki sumber daya elemen penyusun baterai litium.

Apabila seluruhnya dipergunakan sebagai modal mendirikan industri baterai nasional, maka bukan tidak mungkin pada 2030 Indonesia bisa menjadi negara produsen baterai kendaraan listrik terbaik di ASEAN.

"Dalam proses menuju kendaraan listrik, Indonesia memiliki potensi penerimaan dari carbon tax minimal Rp 3,03 triliun per tahun," jelas Yannes Martinus Pasaribu, dalam diskusi virtual, baru-baru ini.

Di Indonesia, pabrikan otomotif yang didominasi merek Jepang kini mulai beralih teknologi untuk mengembangkan mobil listrik yang siap dilempar ke pasaran dalam beberapa tahun ke depan.

Tapi bukan hanya Jepang, karena merek asal Korea Selatan hingga China mulai menunjukkan taring dengan teknologi yang dimiliki.

Sebut saja Hyundai yang begitu agresif dengan langsung menghadirkan dua produk mobil listrik di Indonesia. Tidak cukup sampai di situ, Hyundai bahkan sepakat untuk membangun pabrik baterai di Karawang dengan menggandeng LG.

Baca Juga: Lewat Single Terbaru "Easy on Me", Adele Ajak Pemirsa Wisata Otomotif

Sementara itu Wuling dikabarkan akan memulai produksi mobil listrik di Indonesia pada 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI