Jarak Tempuh Harian 24 Kilometer? Risiko Kematian Pemotor Meningkat, Kata Riset

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 13:22 WIB
Jarak Tempuh Harian 24 Kilometer? Risiko Kematian Pemotor Meningkat, Kata Riset
Ilustrasi pengendara motor memegang helm (Freepik/wirestock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pastikan kendaraan selalu dalam kondisi prima, mulai dari rem, ban, hingga lampu. Motor yang terawat dengan baik bisa mengurangi risiko kecelakaan.

Mengendarai sepeda motor memang memberikan sensasi kebebasan yang tak bisa didapatkan dari kendaraan lain. Namun, risiko yang menyertainya jauh lebih besar. Bagi mereka yang menempuh perjalanan harian dengan jarak tempuh rata-rata 24 kilometer, risiko kematian semakin meningkat.

Statistik memprihatinkan di Indonesia

Sejumlah polisi melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI Mohammad Hasya di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha].
Rekonstruksi ulang kecelakaan motor, Kamis (2/2/2023). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha].

Perlu digarisbawahi bahwa data tersebut diambil dari statistik di Amerika Serikat. Lantas, apakah Indonesia juga demikian? Menurut data pantauan Suara.com, situasi di negara kita juga tak kalah memprihatinkan.

Menurut pernyataan tertulis dari Korlantas Polri, tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2024.

Data dari Integrated Road Safety Manajemen System (IRSMS), memaparkan adanya 79.220 kecelakaan lalu lintas terjadi hingga 5 Agustus 2024.

Ditengarai terjadi lonjakan yang mengkhawatirkan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi dengan melibatkan sepeda motor, yang menjadi 76,42% dari total kendaraan yang terlibat.

Baca Juga: Toyota Bicara Peluang Hilux Rangga Dengan Opsi 4x4 di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI