3. Waspadai Pengemudi Lain
Salah satu risiko terbesar bagi pengendara motor adalah pengendara kendaraan lain. Selalu berasumsi bahwa pengemudi di sekitar Anda mungkin tidak melihat motor Anda.
4. Berkendara dengan Kepala Jernih
Hindari berkendara dalam keadaan lelah, mabuk, atau terganggu. Kewaspadaan penuh adalah kunci keselamatan.
5. Periksa Kondisi Motor Secara Rutin
Pastikan kendaraan selalu dalam kondisi prima, mulai dari rem, ban, hingga lampu. Motor yang terawat dengan baik bisa mengurangi risiko kecelakaan.
Mengendarai sepeda motor memang memberikan sensasi kebebasan yang tak bisa didapatkan dari kendaraan lain. Namun, risiko yang menyertainya jauh lebih besar. Bagi mereka yang menempuh perjalanan harian dengan jarak tempuh rata-rata 24 kilometer, risiko kematian semakin meningkat.
Statistik memprihatinkan di Indonesia
![Sejumlah polisi melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI Mohammad Hasya di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/02/80369-ilustrasi-rekonstruyksi-kecelakaan-motor.jpg)
Perlu digarisbawahi bahwa data tersebut diambil dari statistik di Amerika Serikat. Lantas, apakah Indonesia juga demikian? Menurut data pantauan Suara.com, situasi di negara kita juga tak kalah memprihatinkan.
Baca Juga: Toyota Bicara Peluang Hilux Rangga Dengan Opsi 4x4 di Indonesia
Menurut pernyataan tertulis dari Korlantas Polri, tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2024.
Data dari Integrated Road Safety Manajemen System (IRSMS), memaparkan adanya 79.220 kecelakaan lalu lintas terjadi hingga 5 Agustus 2024.
Ditengarai terjadi lonjakan yang mengkhawatirkan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi dengan melibatkan sepeda motor, yang menjadi 76,42% dari total kendaraan yang terlibat.