Suara.com - Seorang pemilik Tesla mengungkap fakta mengejutkan tentang kebiasaannya dalam mengemudi setelah hampir selalu menggunakan fitur Full-Self Driving (FSD) pada mobilnya.
Dilansir dari UNILAD, teknologi mobil tanpa pengemudi yang dulu hanya muncul di film fiksi ilmiah kini telah menjadi kenyataan. Tesla pertama kali menguji fitur FSD pada kelompok kecil pengemudi di AS pada Oktober 2020 dan mulai tersedia lebih luas di Amerika Utara sejak November 2022.
Hingga Januari 2024, perusahaan Elon Musk mengklaim bahwa penggunanya telah menempuh tiga miliar mil dengan FSD (Supervised).
Dampak Ketergantungan pada FSD
Dalam sebuah unggahan di forum Reddit R/TeslaLounge, seorang pengemudi mengakui bahwa setelah terbiasa mengandalkan FSD, ia merasa kesadarannya saat mengemudi manual jauh lebih terbatas dibanding sebelumnya.
"Saat saya mengambil alih kemudi secara manual, saya baru menyadari betapa terbatasnya kesadaran saya terhadap kondisi sekitar. Saya merasa rentan dengan cara yang sebelumnya tidak pernah saya sadari," tulisnya.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi lalu lintas yang penuh ketidakpastian semakin terasa setelah menyadari bahwa setiap pengemudi memiliki emosi dan energi yang berbeda-beda saat berada di jalan.
Namun, menurutnya, jika semua mobil di jalan menggunakan FSD secara bersamaan, maka akan tercipta harmoni total di jalan raya tanpa pengaruh pengemudi yang mabuk, kelelahan, stres, atau kurang berpengalaman.
![Tesla Model S Plaid dengan setir model pesawat terbang [MotorTrend].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/20/49066-tesla-model-s-plaid-02.jpg)
Respons Beragam dari Pengguna Tesla
Baca Juga: Pesona Tesla Model 3 Jadi Mobil Jenazah, Interiornya Mewah
Pernyataan ini memicu perdebatan di kalangan pengguna Tesla. Beberapa pengemudi setuju bahwa FSD membuat perjalanan lebih nyaman, sementara yang lain justru merasa lebih cemas ketika fitur ini aktif.
"Saya suka FSD karena membuat lalu lintas lebih mudah dihadapi. Tapi kita juga kehilangan sesuatu dalam prosesnya," kata seorang pengguna.
Di sisi lain, ada yang menilai bahwa masa depan berkendara akan sepenuhnya dikendalikan oleh teknologi ini. "Dalam 40-60 tahun ke depan, semua mobil akan menggunakan FSD, dan hanya orang kaya yang mampu membeli asuransi mahal untuk mengendarai mobil secara manual," ujar pengguna lain.
Namun, ada juga yang skeptis. "Saya justru merasa sebaliknya. Saya tidak terlalu percaya dengan FSD dan lebih gugup saat mobil yang mengemudi sendiri," tulis seorang pengemudi.
Sementara itu, beberapa pihak menilai bahwa teknologi ini masih belum siap untuk digunakan secara luas. "FSD memang alat yang berguna, tetapi belum cukup aman untuk diandalkan sepenuhnya, terutama di tempat saya tinggal," komentar pengguna lainnya.
Kontroversi Keselamatan FSD