
Ironis memang. Neta Auto, yang lahir pada 2018 dengan nama terinspirasi dari kesuksesan film animasi "Nezha 2", kini justru tengah menulis babak yang lebih mirip film tragedi.
Bahkan suntikan dana segar 818,8 juta Dolar Amerika Serikat atau setara Rp 13 triliunan tampaknya tak lebih dari plester untuk luka yang terlalu menganga.
Kisah Neta Auto adalah pengingat keras bahwa di dunia bisnis, tidak ada jaminan kesuksesan - bahkan untuk perusahaan dengan teknologi paling canggih sekalipun.
Seperti pepatah lama: jalan menuju sukses tak selalu lurus, kadang berkelok, kadang berbatu, dan kadang bisa membawa ke tepi jurang.
Akankah Neta Auto mampu bangkit dari keterpurukan? Waktu yang akan menjawab nasib mobil China ini.
Tapi satu hal pasti: kisahnya akan menjadi pelajaran berharga bagi siapapun yang bermimpi menjadi pemain besar di industri otomotif masa depan.
Karena terkadang, dari retakan-retakan mimpi yang hancur, lahir kebijaksanaan yang tak ternilai harganya.