Biar Awet dan Kembali Bertenaga, Begini Cara Rawat Motor Pasca Turun Mesin

Sabtu, 19 April 2025 | 15:09 WIB
Biar Awet dan Kembali Bertenaga, Begini Cara Rawat Motor Pasca Turun Mesin
Ilustrasi biaya turun mesin motor. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru saja motor kesayangan selesai turun mesin? Jangan buru-buru tancap gas! Mesin yang baru direkondisi ibarat atlet yang baru pulih dari cedera—butuh waktu untuk beradaptasi agar bisa kembali ke performa terbaiknya. Proses ini penting untuk memastikan setiap komponen yang diganti atau disetel bisa bekerja selaras dan optimal.

Jangan heran jika motor terasa sedikit berbeda saat dikendarai pertama kali—itu normal. Yang penting, berikan waktu dan perlakuan khusus di masa awal pasca servis besar ini.

Kapan Motor Butuh 'Operasi'?

Layaknya manusia yang butuh ke dokter saat tubuh mulai ‘protes’, motor pun punya cara sendiri untuk memberi sinyal bahwa ia butuh perhatian ekstra. Jangan tunggu sampai parah, kenali tanda-tanda ini sebelum semuanya terlambat!

Pertama, perhatikan asap knalpot. Jika tiba-tiba keluar asap putih tebal seperti kabut pagi hari, bisa jadi ruang bakar sedang tidak sehat. Lalu, lihat bagian bawah mesin.

Ada tetesan oli? Hati-hati, mungkin paking sudah getas atau baut oli mulai longgar—tanda-tanda kecil yang bisa jadi awal kerusakan besar.

Jangan anggap enteng juga suara mesin yang berubah jadi kasar dan berisik seperti dengkuran beruang lapar. Itu bisa jadi pertanda komponen dalam sudah aus dan butuh peremajaan.

Dan yang paling terasa: tenaga motor melemah meski gas sudah dipelintir habis-habisan. Kalau sudah begini, segera bawa motor ke bengkel langganan—biar ‘dokternya’ bisa segera melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Ilustrasi motor perlu turun mesin. (Pexels/cottonbro)
Ilustrasi motor perlu turun mesin. (Pexels/cottonbro)

4 Kunci Sukses Pasca Turun Mesin

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Ciri-ciri Mobil Turun Mesin, Biar Gak Boncos Rekening

Baru saja turun mesin? Tenang, jangan langsung tancap gas! Anggap motor Anda seperti atlet yang baru sembuh dari cedera—perlu adaptasi, bukan paksaan.

Ada 4 tips yang dilansir dari berbagai sumber tentang bagaimana merawat motor pasca turun mesin.

Selama masa penyesuaian, usahakan jangan ngebut dulu. Batasi kecepatan di bawah 60 km/jam dan jaga putaran mesin maksimal 4.000 rpm. Ini penting supaya semua komponen baru bisa saling “kenalan” dulu.

Selain itu, kasih waktu istirahat untuk si kuda besi. Setiap 30 menit pemakaian, berhenti sejenak agar mesin punya waktu untuk mendingin. Jangan disepelekan, ini justru memperpanjang usia mesin dan mencegah overheat.

Setelah 500 kilometer atau seminggu pemakaian, langsung ganti oli. Kenapa? Karena oli lama sudah tercampur dengan sisa gram dan partikel logam dari proses pembongkaran. Ganti oli = penyegaran total!

Terakhir, biasakan berkendara dengan halus. Hindari buka gas secara mendadak atau rem mendadak. Biarkan mesin beradaptasi dengan ritme barunya

Merawat motor setelah turun mesin memang bukan perkara sepele. Tapi jangan khawatir, dengan beberapa tips bonus berikut, kamu bisa menjaga performa motor tetap optimal dan awet.

Pertama, jangan lupa untuk rutin memantau suara mesin. Suara aneh atau tidak biasa bisa jadi sinyal awal bahwa ada komponen yang perlu diperiksa.

Kedua, perhatikan konsumsi oli dan bahan bakar. Jika terasa lebih boros dari biasanya, bisa jadi ada yang tidak beres di sistem pembakaran atau pelumasan.

Dan yang tak kalah penting, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan mekanik terpercaya jika kamu merasa ada yang janggal. Lebih baik tanya daripada menyesal belakangan, kan?

Ingat, kesabaran adalah kunci utama dalam masa perawatan ini. Proses adaptasi mesin setelah turun mesin memang butuh perhatian ekstra.

Jadi, sudah siap merawat motor pasca turun mesin dengan benar? Terapkan tips di atas, dan rasakan sendiri bedanya. Motor sehat, berkendara pun nyaman!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI