Suara.com - Saudi Aramco, raksasa perusahaan minyak dunia sekaligus perusahaan dengan pendapatan terbesar keempat, menyadari bahwa masa depan industri energi tidak lagi bergantung sepenuhnya pada minyak.
Untuk memastikan langkah strategis di tengah perubahan global, Aramco menjalin kemitraan dengan BYD, produsen mobil listrik terbesar kedua di dunia.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi inovatif di sektor kendaraan energi baru, menurut laporan Carscoops.
Kerja Sama Strategis Aramco dan BYD

Kemitraan ini secara resmi diumumkan melalui penandatanganan Joint Development Agreement oleh Saudi Aramco Technology Company dan BYD.
Fokus kerja sama ini adalah menciptakan teknologi yang meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga kinerja lingkungan.
Kedua perusahaan berkomitmen untuk mencari terobosan baru dalam teknologi kendaraan energi alternatif.
Walau detail mengenai kerja sama ini masih terbatas, dampaknya berpotensi besar terhadap industri otomotif global.
Sebagai dua pemain utama di industri masing-masing, Aramco dan BYD memiliki kekuatan untuk menciptakan tren baru dan mendefinisi ulang pasar, memaksa kompetitor mereka untuk ikut beradaptasi.
Baca Juga: Mengintip Langsung Pusat Riset dan Desain GAC Group, Ada Mobil Listrik Sampai Mobil Terbang
Misi Aramco di Sektor Energi Baru
![Ilustrasi kilang minyak milik Saudi Aramco. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/05/22/o_1ajcffbvjon9ls01s73ak15f7a.jpg)
Sebagai produsen minyak terbesar dunia, Aramco menyatakan bahwa pendekatan multi-aspek diperlukan untuk mendukung transisi energi yang lebih praktis.
Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada pengoptimalan efisiensi transportasi, tetapi juga mengembangkan konsep powertrain canggih serta bahan bakar dengan emisi karbon lebih rendah.
Aramco juga memiliki visi untuk memperluas jangkauan model plug-in hybrid yang diproduksi oleh BYD.
Kendaraan ini masih menggunakan mesin pembakaran internal berbahan bakar bensin, sehingga memberikan titik temu yang logis antara teknologi mobil listrik dan kompetensi Aramco sebagai produsen bahan bakar.
Komitmen BYD terhadap Kendaraan Energi Baru

BYD menunjukkan dedikasinya terhadap kendaraan energi alternatif dengan berhenti menjual mobil berbasis mesin pembakaran internal murni.
Pada tahun lalu, BYD berhasil menjual 4,27 juta kendaraan energi baru, termasuk sekitar 1,7 juta Battery Electric Vehicles (BEV) dan 2,48 juta Plug-In Hybrid Electric Vehicles (PHEV).
Jumlah ini mengokohkan posisi BYD sebagai pemain utama di pasar kendaraan listrik, terutama di China, di mana istilah "new energy vehicles" mencakup plug-in hybrid, BEV, dan fuel-cell EV.
Luo Hongbin, wakil presiden senior BYD, menyatakan bahwa terobosan besar datang dari kolaborasi dan keterbukaan.
Ia meyakini bahwa kerja sama dengan Aramco akan menghasilkan solusi kendaraan yang tidak hanya efisien tetapi juga memiliki jejak karbon lebih rendah, mendukung upaya global dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.
Aramco: Lebih dari Sekadar Minyak
![Karyawan Aramco berjalan di dekat tangki minyak di kilang minyak dan terminal minyak Ras Tanura Saudi Aramco [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/27/79586-karyawan-aramco-berjalan-di-dekat-tangki-minyak-di-kilang-minyak-dan-terminal-minyak-antara.jpg)
Kemitraan ini bukan satu-satunya langkah Aramco di sektor otomotif. Perusahaan ini juga memiliki saham di Horse Powertrain, kolaborasi antara Renault dan Geely yang bertujuan mengembangkan teknologi mesin pembakaran internal inovatif.
Bahkan, konsep powertrain hybrid terbaru telah diperkenalkan, memungkinkan integrasi mesin pembakaran kecil ke platform kendaraan listrik yang sudah ada.
Duet antara Saudi Aramco dan BYD mencerminkan kebutuhan industri untuk beradaptasi di era energi baru.
Kerja sama ini memiliki potensi untuk mendefinisi ulang standar kendaraan energi alternatif, sekaligus menunjukkan bagaimana produsen minyak terbesar dunia bersiap menghadapi masa depan.
Dengan penggabungan teknologi canggih dan visi lingkungan, langkah ini tidak hanya akan mengubah lanskap industri otomotif, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perubahan iklim global.