Suara.com - Indonesia mungkin tidak memiliki sejarah panjang dalam industri otomotif seperti Jepang, Jerman, atau Amerika Serikat.
Bahkan tak sedikit proyek mobil buatan dalam negeri yang gagal di negara ini, seperti sebut saja Timor, Bimantara dan yang terbaru adalah Esemka yang kehadirannya secara masif ke publik masih mengundang tanya.
Tetapi ternyata negeri ini pernah mencoba menciptakan mobil nasional di era 70-an. Salah satu kendaraan yang sempat muncul di jalanan adalah Srikandi 200, sebuah mobil mungil beroda tiga yang memiliki konsep mirip Reliant Robin—kendaraan unik yang sering muncul dalam serial Mr. Bean.
Meski bentuknya lebih menyerupai Bajaj, mobil ini hadir sebagai alternatif kendaraan perkotaan yang ringkas dan sangat irit bahan bakar.
Desain Unik dan Sederhana

Srikandi 200 dirancang oleh karoseri Wijaya Buana dengan tampilan yang sangat sederhana. Bentuknya kotak dengan sedikit lekukan, bahkan lampu depannya tampak seperti "mata bekicot" yang menonjol.
Kabinnya juga menjulang seperti rumah bekicot, memberikan kesan unik yang tidak biasa.
Mobil ini hanya memiliki dua pintu di samping dan satu pintu tambahan di belakang untuk akses ke ruang mesin. Material bodi diduga menggunakan fiberglass dengan kaca akrilik, mirip seperti kendaraan roda tiga lainnya pada era tersebut, seperti Helicak.
Nama "Srikandi" kemungkinan dipilih karena kendaraan ini ditargetkan untuk pasar wanita, mengingat ukurannya yang kecil dan mudah dikendarai, serta praktis saat mencari tempat parkir.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kecil dan Mudah Parkir di Bawah Rp100 Juta, Lengkap Estimasi Pajaknya
Mesin Kecil, Konsumsi BBM Super Irit
Srikandi 200 mengusung mesin 200cc, yang berasal dari TGA-200 buatan Soviet (Rusia)—mesin yang juga digunakan pada Super Helicak.
Konfigurasi 1 silinder 2 tak dengan pendinginan udara mampu menghasilkan tenaga sebesar 8 Hp dan kecepatan maksimal hingga 70 km/jam.
Yang membuat mobil ini menarik adalah konsumsi bahan bakarnya yang luar biasa hemat.
Berdasarkan data dari PT. Sri Sembodo, kendaraan ini mampu menempuh 25 km hanya dengan 1 liter bensin, menjadikannya jauh lebih irit dibandingkan mobil-mobil masa kini seperti Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia.
Sistem penggerak roda belakang seperti Bajaj memungkinkan mobil ini tetap stabil, meskipun hanya memiliki tiga roda. Selain itu, Srikandi 200 telah dilengkapi dengan versneling mundur, yang menjadi fitur penting untuk kendaraan kecil ini.
Fitur Lengkap ala Mobil Konvensional
Meskipun lebih mirip sepeda motor dalam hal kapasitas mesin, Srikandi 200 tetap memiliki beberapa fitur layaknya mobil pada umumnya:
- Stang kemudi berbentuk bulat, seperti mobil biasa.
- Dua spion di bagian depan, bumper, dan sebuah wiper.
- Jendela model geser, mirip dengan yang ada di Metro Mini atau angkot.
- Kapasitas 4 penumpang, termasuk pengemudi.
Nasib Misterius Srikandi 200

Mobil yang dipasarkan oleh PT. Bahana Timur Motor ini tampaknya tidak berhasil menarik minat masyarakat.
Berbeda dengan kendaraan roda tiga lain seperti Bajaj, Bemo, dan Helicak, yang dipakai sebagai angkutan umum, Srikandi 200 tidak memiliki catatan sebagai kendaraan komersial.
Kemungkinan, bentuknya yang tidak biasa dan jumlah roda yang hanya tiga membuat orang enggan membelinya.
Kini, populasinya pun tidak diketahui dengan pasti. Tidak ada informasi apakah masih ada unit yang bertahan hingga sekarang, mengingat kendaraan ini tidak pernah menjadi model yang populer.