Apabila Presiden Donald Trump benar-benar menerapkan wacana tarif impor kendaraan ini, maka kebijakan tersebut diprediksi dapat menggerus laba operasional Toyota hingga 800 miliar yen pada tahun fiskal 2025.
![All New Toyota Prius PHEV diperkenalkan di Yogyakarta pada 28 Agustus 2024. [Dok TAM]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/31/26706-all-new-toyota-prius-phev.jpg)
Sementara Toyota telah mengutarakan pendapat perusahaan untuk terus menjalankan kegiatan operasional seperti biasa dan fokus untuk menurunkan biaya tetap dan tidak akan mengambil langkah yang lebih ekstrim seperti menaikkan harga mobil sebagai tanggapan atas tarif tersebut.
Bahkan Toyota sedang mempertimbangkan untuk memproduksi versi selanjutnya dari SUV RAV4 yang paling laris di pasar Amerika Serikat untuk melindungi diri dari potensi risiko tarif import dan nilai tukar AS. Pasalnya permintaan untuk mobil tersebut diprediksi akan melebihi pasokan.
Harga Mobil Baru Berpotensi Naik
Tarif terhadap suku cadang impor dapat berdampak luas karena hampir semua kendaraan yang diproduksi di Amerika Serikat menggunakan komponen yang dibuat di luar negeri.
Namun tarif suku cadang tidak diberlakukan untuk komponen yang berasal dari Kanada atau Meksiko, selama barang-barang tersebut memenuhi persyaratan perjanjian perdagangan Amerika Utara yang dinegosiasikan selama masa jabatan pertama Trump. Salah satu kesepakatan tersebut adalah mensyaratkan presentase minimun konten suku cadang mobil berasal dari Amerika Utara.
![Toyota Camry Hybrid di GIIAS 2021 [Suara.com/CNR ukirsari].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/15/36491-toyota-camry-hybrid-giias-2021.jpg)
Tarif Trump telah berdampak pada kenaikan harga mobil baru karena pelanggan berbondong-bondong ke delaer untuk membeli kendaraan sebelum pungutan diberlakukan. Sementara, hal ini memiliki efek domino pada pasar mobil bekas yang juga mengalami kenaikan.
Para pejabat pemerintah terus membahas tarif dengan para produsen mobil dan bea masuknya yang bisa saja berubah. Namun ketidakpastian ini membuat para produsen mobil pusing.
Sementara General Motor (GM) telah mengumumkan bahwa tarif tersebut akan membebani mereka hingga $5 miliar tahun ini.
Baca Juga: Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025