Ketika berhadapan dengan para senior seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, dan Honda WR-V, Fronx tidak gentar. Ia membawa senjata andalannya: teknologi mild hybrid dan Suzuki Safety Support, sistem ADAS pertama untuk produk Suzuki rakitan Indonesia.
Ini seperti pendatang baru yang tidak hanya tampil beda, tapi juga membawa kemampuan yang membuat para senior harus berpikir ulang tentang posisi mereka.
Sebagai penerus tahta Suzuki Ignis di Indonesia, Fronx hadir dengan tiga pilihan varian: GL, GX, dan SGX.
Ini seperti menawarkan tiga tingkat pengalaman berbeda dalam sebuah petualangan - dari yang basic hingga yang paling lengkap, memberikan kebebasan bagi konsumen untuk memilih sesuai kebutuhan dan budget mereka.
Pemilihan nama Fronx juga mencerminkan perubahan besar dalam cara industri otomotif memandang masa depan. Di era di mana mobil tidak lagi sekadar alat transportasi, tetapi juga statement tentang kepedulian lingkungan, Fronx hadir dengan teknologi hybrid yang menjawab kebutuhan ini.
Nama dan teknologinya berjalan seiring, menciptakan harmoni antara identitas dan substansi.
Yang menarik, Suzuki tidak hanya berhenti pada pemilihan nama yang catchy. Mereka memastikan bahwa setiap aspek dari Fronx, dari desain hingga teknologi, mencerminkan makna di balik namanya.
Di tengah lautan mobil yang membanjiri pasar Indonesia, Fronx berdiri dengan identitas yang jelas dan berani. Ia membuktikan bahwa sebuah nama bisa menjadi lebih dari sekadar label - ia bisa menjadi manifesto tentang masa depan mobilitas. Dengan Fronx, Suzuki tidak hanya menciptakan sebuah mobil baru, tapi juga menulis ulang definisi tentang apa yang mungkin dalam industri otomotif masa kini.
Baca Juga: Persiapan Jelang Peluncuran di Indonesia, Intip Spesifikasi Suzuki Fronx India dan Jepang