Jadi, kalau ada yang bilang Mio itu motor boros, kamu bisa jawab dengan tenang: “Bukan boros, cuma sering haus. Namanya juga mungil, wajar kalau butuh perhatian ekstra.”
Lagipula, siapa tahu karena sering ke SPBU kamu malah ketemu gebetan, kan?
Satu hal yang bisa kita pelajari dari Mio: kelemahan itu relatif. Ukuran kecil bukan berarti lemah, tapi hanya butuh pendekatan berbeda. Dan siapa tahu, dari “kekurangan” itu justru muncul kekuatan baru.
Karena di balik bodi kecilnya, Mio tetap tangguh, lincah, dan setia menemani setiap perjalanan.
Jadi, masih minder pakai Mio? Harusnya bangga dong. Mio bukan motor boros, tapi motor pintar yang tahu cara hemat. Dia bukan high-maintenance, cuma butuh perhatian lebih. Dan itu bukan kelemahan—itu gaya hidup!